Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2016, 16:20 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com  -  Gejala autisme atau dalam istilah medis dikenal dengan gangguan spektrum autistik, umumnya sudah muncul pada anak sejak usia di bawah 3 tahun. Untuk itu, orangtua harus peka terhadap perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Salah satu gejala autisme dapat dilihat dari kemampuan bicara anak. Dokter spesialis kedokteran jiwa-konsultan psikiatri anak dan remaja, Ika Widyawati mengungkapkan, anak berusia di atas 10 tahun sudah bisa mengucap satu kata atau lebih meski belum jelas, seperti “pap” atau “mam”. Paling tidak, ada satu atau dua kata yang diucapkan anak pada usia 12 bulan atau satu tahun.

“Kalau belum keluar satu kata sampai usia 16 bulan, itu warning,” kata Ika dalam diskusi peringatan Hari Kesadaran Autisme Dunia pada 2 April di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dengan terapi bicara, kemampuan bicara anak memang bisa menjadi lebih baik. Namun, kemampuan bicara bukan satu-satunya gejala autisme. Bisa saja anak terlambat bicara karena masalah pendengaran. Untuk itu, perlu pemeriksaan yang tepat ke dokter.

Selain itu, gejala autisme juga bisa ditandai jika anak tiba-tiba mengalami penurunan kemampuan bicara pada usia 1,5 tahun. Padahal, pada usia 1 tahun anak sudah pintar mengoceh. Kondisi ini adalah autisme tipe regresi.

“Ada anak tadinya pintar mengoceh bahkan sudah bisa bernyanyi, tapi tiba-tiba kemampuan bicaranya menurun. Tidak bisa menyanyi lagi,” kata Ika

Ika menceritakan, autisme tipe regresi yang umumnya baru muncul pada usia 1,5 tahun sering kali membuat orang tua kebingungan karena mulanya anak terlihat normal. Kondisi ini kerap membuat orangtua menyalahkan berbagai hal yang terjadi sebelum anak berusia 1,5 tahun, seperti anak pernah jatuh, hingga imunisasi.

“Dibilangnya gara-gara vaksin MMR jadi autisme, paahal bukan. Memang itu tipe regresi. Tidak ada vaksin yang menyebabkan autisme,” jelas Ika.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+