Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Zat Berbahaya dalam Suplemen Penambah Stamina dan Penurun Berat Badan

Kompas.com - 10/04/2016, 19:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com- "Kami menemukan bahwa banyak suplemen olahraga dan penurun berat badan yang mengandung obat terlarang akibat dosis yang terlalu tinggi," kata penulis studi Dr Pieter Cohen, seorang internis di Cambridge Health Alliance di Massachusetts.

 

Dalam sebuah studi baru, peneliti menganalisis 27 jenis suplemen penurun berat badan dan suplemen olahraga yang dijual bebas yang memiliki kandungan bernama methylsynephrine pada label komposisi.

 

Methylsynephrine, yang juga dikenal sebagai oxilofrine, merupakan obat perangsang yang penggunaannya telah disetujui di beberapa negara untuk mengobati orang dengan tekanan darah rendah. Tetapi saat ini, methylsynephrine telah dilarang penggunaannya di Amerika Serikat.

 

Studi tersebut menemukan, 14 jenis suplemen atau 52 persen suplemen yang dijual bebas mengandung methylsynephrine, dan hampir setengahnya mengandung dosis methylsynephrine yang lebih tinggi ketimbang dosis yang disarankan.

 

Bahkan, studi tersebut mendapati, orang yang mengikuti petunjuk penggunaan pada label suplemen, tetap bisa berakhir dengan mengonsumsi hingga 75 miligram methylsynephrine dalam satu porsi, bahkan sampai 250 mg obat per hari. Padahal, dosis aman yang diresepkan oleh dokter di negara-negara di mana obat tersebut legal, hanya setinggi 40 mg.

 

Studi ini muncul seiring dengan pernyataan Food and Drug Administration (FDA) yang berisi bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada tujuh perusahaan yang menjual suplemen dengan kandungan methylsynephrine.

 

FDA memperingatkan bahwa methylsynephrine atau oxilofrine bukan lagi obat aman, sehingga produk dengan bahan tersebut harus ditarik dari pasar.

 

“Methylsynephrine sendiri bekerja untuk meningkatkan tekanan darah dan volume darah yang dipompa oleh jantung. Untuk orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, atau yang memiliki potensi penyakit jantung, tekanan ekstra pada jantung akibat konsumsi zat tersebut bisa memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan,” kata Cohen.

 

Terlebih lagi, banyak suplemen dengan methylsynephrine juga mengandung stimulan lainnya. Sebagai contoh, salah satu perusahaan yang menerima peringatan dari FDA karena memiliki produk yang mengandung methylsynephrine dan bahan yang disebut DMBA, obat yang meningkatkan tekanan darah dengan memperketat pembuluh darah.

 

“Ketika dua obat tersebut digabungkan, tekanan darah seseorang bisa jadi sangat tinggi," kata Cohen.

 

Di Belanda, suplemen yang mengandung methylsynephrine yang dikombinasikan dengan stimulan lainnya bisa menghasilkan efek kesehatan yang merugikan, termasuk detak jantung yang cepat, nyeri dada dan serangan jantung.

 

FDA mengatakan, telah menerima 47 laporan terkait efek samping dari penggunaan suplemen yang mengandung methylsynephrine.

 

Cohen mengatakan, studi ini telah menemukan bahwa efek samping dari penggunaan suplemen olahraga dan penurun berat badan telah menyebabkan puluhan ribu orang Amerika masuk ke ruang gawat darurat setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau