Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2016, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Rambut merupakan salah satu bagian dari kulit yang terdapat pada seluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak, kaki, kuku, dan bibir.

Rambut halus yang muncul di bagian tubuh, seperti lengan, kaki, wajah, dada, dan ketiak kerap disebut sebagai bulu. Namun, betulkah banyak bulu pertanda libido tinggi?

Berkembang mitos di masyarakat bahwa seseorang yang memiliki banyak bulu, libidonya tinggi atau gairah seksualnya tinggi. Padahal, hal tersebut tidak betul.

Dr Tridia Sudirga, Sp.KK, dokter kulit dan kelamin Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, mengatakan, dalam berbagai penelitian tidak ditemukan hubungan yang jelas antara jumlah bulu dengan libido. Kemampuan seksual atau libido tidak dapat dilihat dari tampilan fisik.

“Banyak atau sedikitnya bulu yang tumbuh di tubuh tidak memiliki hubungan dengan libido. Maka, banyak bulu tak berarti libido tinggi,” ucap Tridia yang juga praktek di Klinik Erha.

Pertumbuhan bulu pada setiap orang berbeda-beda. Banyak sedikitnya bulu pada tubuh dipengaruhi oleh faktor utama yaitu genetis dan ras. Sedangkan, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bulu adalah hormonal, makanan, dan musim.

Libido yang tinggi dipengaruhi oleh hormon, bukan bulu. Misalnya, pada laki-laki dipengaruhi hormon testosteron dan wanita oleh hormon estrogen. Ada laki-laki yang memiliki hormon testosterone tinggi justru tidak memiliki bulu.

Selain itu, libido juga dipengaruhi oleh faktor kemampuan menerima dan mengelola rangsangan seksual, kesehatan fisik, dan suasana hati (mood), dan pola hidup yang baik.

Nah, sekarang Anda sudah tahu kan kalau itu hanya mitos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau