Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2016, 10:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegemukan atau obesitas memang faktor risiko penyakit diabetes melitus atau kencing manis. Meski demikian, bukan berarti orang yang bertubuh kurus bebas dari risiko penyakit diabetes.

Ahli diabetes Prof. Dr. Sidartawan Soegondo, SpPd-KEMD mengatakan, orang yang kurus tetapi lingkar pinggangnya besar atau memiliki perut buncit juga berisiko.

Untuk perempuan, ukuran lingkar pinggang atau perut seharusnya tidak lebih dari 80 cm. Sedangkan laki-laki, lingkar pinggang seharusnya tak lebih dari 90 cm.

Nutrition dan Environmental Sustainability Manager Tropicana Slin, Fendy Sutanto MSc menambahkan, ada orang yang terlihat kurus, tetapi komposisi tubuhnya banyak lemak.

"Namanya TOFI, Thin Outside, Fat Inside. Terlihat kurus. Tapi pas dicek komposisi tubuhnya ternyata banyak lemak, lho," kata Fendy dalam acara diskusi yang digelar oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiative bersama Tropicana Slim di Jakarta (28/4/16).

Timbunan lemak dalam tubuh bisa menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, insulin tak lagi mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Padahal, insulin bekerja membantu gula darah menyerap ke sel-sel di seluruh tubuh.

Jika gula tidak masuk ke sel-sel di tubuh, akhirnya gula menumpuk di aliran darah. Gula darah pun menjadi tinggi.

Walau kita tidak gemuk pola hidup sehat tetap harus dijaga, salah satunya dengan rutin olahraga. Jika terdapat riwayat keluarga yang diabetes, sebaiknya rutin cek gula darah.

Selain itu, Fendy mengatakan, orang yang kegemukan harus menurunkan berat badannya. Berdasarkan penelitian, menurunkan 5-10 persen berat badan saja sudah menurunkan risiko diabetes sampai 50 persen.

Selain menjaga pola makan sehat bergizi seimbang, rutinlah olahraga 30 menit sehari selama lima kali dalam seminggu atau 150 menit per minggu. Berdasarkan penelitian, olahraga rutin menurunkan risiko diabetes hingga 27 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau