Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Kesehatan Jiwa, Jaga Sejak di Kandungan

Kompas.com - 16/05/2016, 16:40 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

JAKARTA, KOMPAS — Tumbuh kembang fisik dan psikis anak sangat menentukan masa depan mereka. Adapun perkembangan kejiwaan anak telah dimulai sejak dalam kandungan.

"Perkembangan kejiwaan anak bergantung pada faktor biologis, psikologis, dan sosial," ujar dokter spesialis kejiwaan anak Maria Poluan dalam seminar "Perkembangan Kejiwaan Anak Masa Kini", di Jakarta, Sabtu (14/5).

Faktor biologis terkait perkembangan fisik anak sejak kandungan, sedangkan faktor psikologis dan sosial dibentuk sejak dilahirkan.

Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi Bram Pradipta mengatakan, mencegah gangguan kejiwaan anak bisa sejak masa kehamilan, di antaranya memastikan asupan gizi lebih dari 900 kalori serta menghindari alkohol dan rokok. "Ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan mengandung asam folat untuk cegah kelainan otak," ujarnya.

Alkohol, rokok, dan paparan merkuri pada ibu hamil berisiko pada gangguan mental anak kelak, yakni attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). ADHD adalah gangguan perkembangan pada anak, antara lain kurangnya kemampuan konsentrasi dan cenderung impulsif.

Konsumsi obat tidak tepat saat hamil juga potensial mengganggu jiwa anak, misalnya obat antidepresan dan anti epilepsi. Obat itu bisa mengganggu perkembangan saraf janin.

Setelah anak lahir, faktor yang turut berpengaruh adalah faktor psikologi dan sosial. Itu, antara lain, mencakup pola asuh orangtua, pengalaman hidup anak, dan interaksinya dengan lingkungan.

Ketiga faktor, yakni biologi, psikologi, dan sosial saling berhubungan untuk mengembangkan kejiwaan anak. Menurut studi Unicef tahun 2014, pertumbuhan otak anak tak hanya dipengaruhi gen, tetapi juga interaksi dengan dunia luar. Otak berkembang bersama pengalaman anak.

Pola asuh

Pola asuh menentukan kejiwaan anak. "Pola yang mengerti dan memenuhi kebutuhan perkembangan anak sejak lahir membuat anak tumbuh dan berkembang optimal," ujar Maria.

Merujuk teori psikososial Erik H Erikson, pada usia 0-1 tahun, ikatan ibu dan bayi akan menentukan perkembangan emosi anak. Usia 1-3 tahun, anak akan mengembangkan rasa otonom, ingin jadi diri sendiri. Pada usia 3-6 tahun, rasa inisiatif berkembang, dan 6-12 tahun anak akan mengembangkan rasa industri, menjalankan tugasnya sesuai peran di keluarga dan lingkungan.

Michael Wurdeman dalam studinya "Impact of Abuse Throughout a Child's Psychological Development" menyebut, korban kekerasan pada masa kanak-kanak mengalami depresi, ketidakpercayaan diri, kemarahan, dan kecemasan. (C01)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Mei 2016, di halaman 14 dengan judul "Jaga sejak di Kandungan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

7 Buah untuk Batuk Berdahak dan Kering, Segar dan Efektif

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Makanan yang Dibenci Sel Kanker: Apa yang Bisa Dicoba?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Twibbon Idul Fitri 2025 dan Poster Selamat Lebaran 1446 H, Simpel dan Keren

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

100 Link Twibbon Idul Fitri 2025 untuk Sambut Lebaran via Media Sosial

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Profil Surya Sahetapy, Putra Ray Sahetapy yang Berprofesi Dosen di Amerika

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ribuan Kurir Antre Sepanjang 2 Kilometer untuk Retur Paket di Ulujami

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TNI Kirim Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Totalnya 1.090 Prajurit
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau