KOMPAS.com - Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal. Pada sindrom ini, tubuh wanita memroduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan.
Masih banyak hal mengenai PCOS yang belum dipahami oleh para ahli: Para ahli tidak tahu persis apa penyebabnya, dan sebanyak 50% dari penderitanya tidak tahu bahwa mereka memiliki PCOS.
PCOS dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, jadi penting untuk mengetahui gejala dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah tujuh fakta-fakta kunci mengenai PCOS.
1. PCOS adalah kelainan hormonal.
Ovarium wanita menghasilkan sedikit hormon pria yang disebut androgen, tetapi wanita dengan SOPK memroduksinya terlalu banyak.
Walhasil, menstruasi jarang datang, wajah lebih berminyak dan rambut tumbuh secara berlebihan, terutama di tangan dan kaki.
Androgen berlebih juga mengganggu ovulasi: Setiap siklus, folikel seharusnya membuka dan melepaskan telur yang matang. Pada wanita dengan PCOS, itu tidak terjadi. Sebaliknya, folikel saling melekat membentuk kista kecil.
2. Bukan kista.
PCOS adalah kumpulan pola gejala, dan kista hanya salah satunya. Dokter Anda dapat melihat kista ini saat USG, tapi hal ini kerap menjadi poyongan terakhir dari teka-teki PCOS.
Lebih sering, dokter memulai pengujian dengan tes darah untuk mengukur kadar hormon dengan didahului keluhan seperti menstruasi yang tidak teratur, rambut tubuh berlebihan, dan jerawat.
3. Bahkan dokter dapat terbaik melewatkannya.
Tidak ada satu tes yang dapat digunakan untuk secara definitif mendiagnosis PCOS. Dokter akan menentukan bahwa Anda memiliki PCOS dengan mengesampingkan kondisi lain yang dapat menirunya.
Seorang dokter kulit dapat mengobati jerawat Anda, tetapi mungkin tidak bertanya tentang siklus menstruasi Anda; ginekolog mungkin tahu tentang menstruasi yang tidak teratur, tetapi mungkin tidak memahami mengenai rambut yang tumbuh berlebih.
"Anda memiliki sejumlah profesional kesehatan yang dapat mengobati berbagai gejala ini, namun masing-masing melihat dari sudut pandang mereka," kata Anuja Dokras, MD, PhD, direktur Penn Medicine's Polycystic Ovary Syndrome Center .
Jadi, pastikan untuk menyebutkan semua gejala yang Anda miliki, meski dokter Anda hanya memiliki spesialisasi dari satu gejala yang Anda punya.
4. PCOS adalah penyebab utama infertilitas pada wanita.
Banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka memiliki PCOS sampai mereka mencoba untuk hamil dan menstruasi mereka tidak teratur. "Jika Anda tidak mendapatkan menstruasi setiap bulan, maka Anda tidak berovulasi setiap bulan," kata Dokras.
"Jadi kemungkinan hamil juga turun. Anda mungkin perlu bantuan seorang dokter ob-gyn spesialis infertilitas."
Kebanyakan wanita dengan PCOS masih memiliki banyak telur yang sehat, sehingga dokter tinggal membantu Anda mendapatkan siklus menstruasi yang teratur.
5. Insulin mungkin berperan.
PCOS berhubungan erat dengan resistensi insulin, dan banyak wanita dengan PCOS memiliki gejala pre-diabetes.
Para ahli tahu bahwa resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar androgen, tetapi dokter masih meneliti apakah memiliki terlalu banyak androgen dapat menyebabkan resistensi insulin.
Dokter telah menemukan obat diabetes metformin untuk membantu mengendalikan gejala PCOS. Diet glikemik tinggi protein rendah, sering direkomendasikan untuk pasien prediabetes dan dengan demikian bermanfaat juga untuk waniya dengan PCOS.
6. Penurunan berat badan mungkin menjadi obat terbaik.
Obesitas tidak menyebabkan PCOS, tapi ada tumpang tindih yang signifikan antara keduanya. Teorinya adalah bahwa obesitas memberikan kontribusi untuk resistensi insulin, yang meningkatkan kadar androgen dan bisa membuat gejala PCOS semakin buruk.
Bahkan, kehilangan 5% dari berat badan akan berdampak pada profil metabolik keseluruhan seorang wanita.
7. Mengobati PCOS secepatnya dapat mencegah risiko kesehatan yang serius.
Gejala PCOS relatif ringan, jadi jika Anda tidak sedang dalam program hamil, Anda mungkin tidak terburu-buru ke dokter.
Tapi, mengabaikan gejala PCOS dapat membuatnya menjadi lebih agresif: haid yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko kanker rahim, rambut tumbuh semakin kasar, jerawat dapat menyebabkan jaringan parut, dan berat badan semakin bertambah.
Semakin cepat Anda menemui dokter tentu akan semakin baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.