KOMPAS.com - Alergi sperma sering dikatakan sebagai salah satu penghambat kehamilan. Alergi sperma terjadi ketika seorang perempuan memiliki reaksi sistem imun internal terhadap protein yang ada dalam sperma pasangannya.
Reaksi ini menyebabkan tubuh perempuan melawan dan melumpuhkan sel sperma yang masuk ke dalam serviks (leher rahim) dan uterusnya (rahim). Itu sebabnya, alergi sperma bisa menghambat kehamilan.
Untuk perempuan yang belum ingin hamil, reaksi alergi sperma ini bisa dicegah dengan cara meminta pasangan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.
Namun, umumnya istri akan menolak saat diminta melakukan hubungan intim tanpa kondom. Padahal jika terus terproteksi dengan kondom, sulit bagi pasangan untuk mendapatkan keturunan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi alergi sperma? Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter akan menangani perempuan dengan terapi untuk alergi sperma.
1. Gunakan kondom
Bila Anda belum ingin menimang momongan, reaksi alergi sperma bisa dicegah dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah cairan mani dan sel sperma berkontak dengan dinding vagina dan menimbulkan berbagai reaksi alergi.
2. Terapi steroid
Mengatasi alergi sperma juga bisa dilakukan dengan terapi steroid, yaitu pemberian obat-obatan untuk menekan sistem ketahanan tubuh, termasuk menekan reaksi antibodi tadi dengan obat-obatan, dalam bentuk tablet atau suntikan.
3. Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.