Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Masa Subur di Ponsel Cenderung Kurang Efektif

Kompas.com - 19/06/2016, 18:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Peneliti menguji 20 situs dan 33 aplikasi yang dirancang untuk membantu memprediksi masa subur, yaitu, hari-hari sebelum ovulasi yang paling mungkin untuk menghasilkan konsepsi saat berhubungan seks.

Rata-rata, seorang wanita yang memiliki 28-hari siklus menstruasi standar akan berovulasi di sekitar hari ke-15, yang juga akan menjadi hari terakhir masa subur enam hari.

Namun,ketika peneliti menggunakan aplikasi dan situs untuk memberikan prediksi masa subur untuk wanita dengan siklus 28 hari, kebanyakan dari aplikasi justru memprediksi hari ovulasi, studi ini menemukan. Hanya empat aplikasi yang memberikan prediksi dan saran tepat.

"Sebelum menggunakan situs atau aplikasi, wanita perlu memahami bahwa jendela subur yang sebenarnya terdiri dari hari ovulasi ditambah lima hari siklus sebelumnya," kata penulis utama studi Dr Robert Setton, seorang peneliti di Weill Cornell Medicine dan New York Presbyterian Hospital.

“Sekitar 80 situs dan aplikasi menyebutkan masa subur yang kurang tepat.”

Temuan menunjukkan, bahwa perempuan harus berhati-hati dalam mengandalkan situs dan aplikasi untuk memprediksi hari terbaik untuk mencoba hamil, penulis menyimpulkan dalam Obstetrics and Gynecology.

Pasangan yang menggunakan saran masa subur yang salah dari aplikasi atau situs sangat mungkin berakhir untuk berhubungan seks terlalu cepat atau terlambat, para penulis mencatat.

Salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah bahwa peneliti hanya menggunakan aplikasi dan situs gratis, penulis mengakui.

Penelitian ini juga tidak meneliti seberapa sering pasangan memutuskan untuk melakukan hubungan seks berdasarkan pada masa subur yang disarankan oleh alat ini.

Meski begitu, temuan ini menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin untuk mengandalkan situs dan apliksi sebagai alternatif dalam menentukan masa subur mereka setiap bulan, kata Deborah Lupton, seorang peneliti di University of Canberra di Australia yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Wanita dapat memprediksinya juga dengan melacak beberapa perubahan dalam tubuh yang terjadi di sekitar ovulasi, seperti lonjakan suhu tubuh dan peningkatan cairan atau lendir vagina.

Namun, untuk hasil yang lebih akurat, ada baiknya pasangan yang benar-benar menginginkan kehamilan untuk berkonsultasi langsung dengan obgyn dalam menentukan masa subur yang paling tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com