KOMPAS.com - Perasaan sedih, kesepian, dan tak tenang, atau biasa disebut sebagai rasa galau, sering datang tanpa diduga. Terkadang, kegalauan itu tetap melanda batin walau kita sebenarnya baik-baik saja.
Kegelisahan hati itu ternyata tak cuma bersumber dari rasa kesepian atau patah hati. Banyak kebiasaan sehari-hari, misalnya pola makan atau mengamati sosial media, yang berkontribusi pada timbulnya perasaan galau.
Cek penyebab rasa galau yang tak terduga ini dan cari tahu bagaimana mengatasinya:
1. Hidup di dunia virtual
Kecanduan gadget? Selalu online? Semua hal yang kita posting di media sosial, email, atau berjam-jam "ngobrol" di grup percakapan di ponsel, sebenarnya berkaitan dengan perasaan hati kita.
Dalam sejumlah penelitian, wanita yang menghabiskan waktu lama dengan gadgetnya (sampai 150 jam seminggu) merasa lebih depresi. Para ahli mengatakan, rasa depresi itu juga bisa timbul akibat berkurangnya waktu tidur karena kebanyakan "main gadget".
Meski kita tak bisa menghindar dari teknologi, tetapi usahakan untuk berpuasa gadget beberapa jam dalam sehari di luar waktu tidur. Perbanyak komunikasi tatap muka dengan orang lain.
2. Bekerja terlalu keras
Mencintai pekerjaan adalah hal yang baik, asalkan kita bisa membuat batasan dengan kehidupan pribadi. Menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja tanpa disadari menimulkan stres.
Dampak stres pada otak antara lain menghambat pembentukan koneksi saraf baru, membuat bagian prefrontal cortex mengerut, dan memicu perasaan sedih dan depresi. Stres juga akan memompa hormon adrenalin dan kortisol sehingga kita gampang merasa lelah dan emosi.
Ambilah waktu jeda untuk berlibur. Liburan tak berarti harus ke luar kota, menikmati waktu santai di rumah, melakukan hobi, atau mengabiskan waktu dengan teman dan keluarga, akan mengembalikan mood.
3. Selalu diet
Membatasi asupan lemak dari makanan sehari-hari memang taktik yang baik untuk mempertahankan berat badan. Tetapi, tahukah Anda bahwa berpantang banyak makanan sebenarnya bisa membuat kita memiliki mood yang buruk.
Salah satu sumber tenaga otak berasal dari lemak, bahkan area abu-abu di otak sekitar 50 persennya mengandung asam lemak tidak jenuh (omega 3). Tak heran jika banyak penelitian menyimpulkan bahwa asam lemak omega 3 sangat penting bagi fungsi dan perkembangan otak.
Membebaskan diri untuk makan apa saja tanpa batasan memang tidak baik, tetapi diet terlalu ketat juga berdampak sama buruknya. Agar sehat, pelajari sumber-sumber lemak yang baik, dan batasi konsumsi gula dan karbohidrat.
4. Kehidupan sosial kurang
Ikatan sosial yang kuat dari orang di sekitar merupakan salah satu resep hidup bahagia dan panjang umur. Bertemu dan berkomunikasi secara teratur dengan sahabat dan keluarga sebaiknya masuk dalam agenda kita.
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rasa kesepian berdampak buruk bagi tubuh. Rasa kesepian ini bahkan bisa timbul walau kita sedang berada di tengah banyak orang atau keluarga.
Salah satu cara mengusir kesepian bukan cuma memiliki sahabat yang baik, tapi juga membuat hidup kita bermakna bagi orang lain. Cobalah mengikuti komunitas sosial atau membuat kegiatan yang dapat membantu orang di sekitar kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.