KOMPAS.com — Musik heavy metal ternyata membantu penggemarnya menghadapi pemikiran soal kematian. Begitu kata studi di Journal of Psychology of Popular Media.
Rasa identitas yang diciptakan musik bertema kematian memberi penggemarnya arti pada kehidupan mereka. Alhasil, perasaan ini membantu para penggemarnya menghadapi konsep kematian mereka sendiri.
Namun, riset pun mengungkapkan, musik tersebut tidak bermanfaat untuk mereka yang tak menyukainya.
Penemuan ini mendukung pemikiran psikologis yang disebut terror management theory (TMT). Menurut TMT, nilai-nilai budaya membantu masyarakat mengatur prospek kematian mereka dengan memberikan kehidupan bernilai dan memiliki tujuan.
"Musik heavy metal sering dikaitkan dengan kematian dan sekarat oleh bukan penggemarnya. Sementara itu, para penggemarnya melaporkan, mendengarkan musik metal merupakan pelarian dari depresi dan bahkan membantu melawan pemikiran yang berkaitan dengan kematian," tulis para psikolog.
"Musik metal dapat dipandang sebagai barang budaya untuk penggemarnya dan dengan demikian dapat membentuk bagian dari identitas sosial mereka," kata psikolog.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.