Demi Lovato Berjuang untuk Perawatan Kesehatan Mental

KOMPAS.com - Demi Lovato bukanlah selebriti yang bisa diam saja menanggapi soal kesehatan mental. Ia menggunakan kepopulerannya untuk mengkampanyekan perihal cinta diri dan citra positif tubuh.

Dengan begitu, ia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa. Penyanyi yang satu ini memang sedang bergulat dengan kelainan jiwa bipolar.

Kemarin pelantun Let It Go ini berpidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, AS. Gadis berusia 23 tahun ini meminta masyarakat untuk berhenti memberikan stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa.

Ia pun meminta kepada para politisi untuk bersatu mengubah perawatan kesehatan mental di AS.

"Seperti jutaan warga Amerika, saya hidup dengan kelainan mental," kata Lovato. "Tetapi saya beruntung punya sumber daya dan dukungan untuk mendapatkan terapi di fasilitas terbaik. Sayangnya, banyak orang Amerika tidak mendapatkan pertolongan. Entah karena mereka takut mendapatkan stigma atau karena tak mampu membayar pengobatan," lanjutnya.

"Kelainan mental yang tak diobati dapat menyebabkan konsekuensi berbahaya, termasuk bunuh diri, menyalahgunakan obat dan masalah medis jangka panjang. Kita dapat berbuat lebih baik,"katanya.

Lovato melanjutkan bahwa masyarakat AS dapat mengedukasi diri mereka sendiri soal penyakit tersebut serta angka statistiknya yang mengerikan. Ia mendesak para politisi untuk mendukung undang-undang yang memberikan akses warga Amerika lebih baik terhadap perawatan kesehatan mental.

Demi Lovato secara terbuka mendukung calon presiden Hillary Clinton sejak Januari dan mendukung kampanye mantan ibu negara AS tersebut. Secara jelas ia mengatakan pemilihan itu bukan sekedar memilih presiden. "Ini bukan soal politik. Ini hanya melakukan hal yang benar," katanya.

"Saya berdiri di sini sebagai bukti bahwa Anda dapat hidup normal dan punya daya meskipun punya masalah kesehatan mental. Saya bangga mendukung calon presiden yang akan berjuang memastikan semua orang dengan kondisi kesehatan mental mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk hidup sejahtera," simpulnya.