Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2016, 21:03 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Bunga mawar yang selama ini dikenal sebagai tanda cinta ternyata memiliki khasiat untuk kesehatan manusia. Mahkota bunga mawar ternyata mengandung antioksidan tinggi, vitamin C, antosianin dan zink.

"Karena itu, bunga mawar punya khasiat yang bagus untuk kesehatan pencernaan, metabolisme, batuk, melancarkan haid dan awet muda," kata Kepala Pusat Kajian Pangan Aman - Halal Universitas Muhammadiyah Malang Elfi Anis Saati saat ditemui Jumat (5/8/2016).

Selain itu, bunga mawar juga memiliki kandungan ion positif seperti asam tartat dan askorbat. Sedangkan pada putiknya, bunga mawar mengandung minyak astiri yang biasanya dibuat sebagai minyak wangi.

"Jadi sebenarnya bunga mawar itu memiliki khasiat yang sangat banyak," ungkapnya.

Selama ini, banyak orang masih beranggapan bahwa bunga mawar itu hanya sebagai lambang cinta. Kalaupun ada manfaatnya yang terkenal, yaitu sebagai pewarna makanan alami. Padahal, sebenarnyanya bunga yang pohonnya berduri itu memiliki khasiat kesehatan yang cukup banyak.

"Hanya dari organ tanamannya berduri. Berduri itu secara fisik aja yang menusuk. Secara kimiawi, mahkota dan butiknya tidak berbahaya. Pigmennya bisa digunakan sebagai bahan pewarna alami, yang mengandung antioksidan tinggi," paparnya.

Cara memanfaatkannya adalah dengan mengekstraksi bunga tersebut. Ada berbagai cara mengekstrak bunga tersebut. Salah satunya adalah dengan cara maserasi, yaitu bunga tersebut dihancurkan lalu direndam dengan bahan pelarut.

Sebenarnya bukan hanya mawar yang memiliki khasiat kesehatan bagi manusia. Sejumlah bunga lainnya juga memiliki khasiat yang sama. Seperti bunga melati, peony, pansy dan marigold. Tapi, kadar pigmen yang ada pada bunga-bunga itu berbeda.

Namun begitu, Elfi menyatankan untuk menghindari bunga-bunga yang bergetah dan bertekstur kasar. Sebab bunga-bunga tersebut justru bisa mengandung racun yang membahayakan bagi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com