Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2016, 11:40 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini karbohidrat dihindari orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Tetapi jenis karbohidrat tertentu sebenarnya tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Diet populer seperti Dukan dan Atkins membatasi asupan karbohidrat di awal pelaksanaan diet. Alhasil, reputasi karbohidrat makin buruk.

Konsultan gizi Rebecca McManamon dari British Dietetic Association mengatakan, karbohidrat merupakan bagian penting dalam asupan makanan kita. Ia pun memperingatkan bahaya mengurangi karbohidrat terlalu drastis.

"Anda akan mengalami penurunan berat badan dalam jangka pendek, tetapi itu tidak akan berkelanjutan," katanya.

"Karbohidrat tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan. Serat-serat dalam karbohidrat sehat memberi manfaat untuk kesehatan untuk kita," ujarnya.

Hal yang salah dilakukan banyak orang, menurut McManamon adalah soal porsi. "Porsi yang disajikan di restoran kerap lebih besar dari yang dipesan," jelasnya.

Karbohidrat sehat seperti nasi merah atau roti gandum utuh juga disebut pati resisten karena menahan pencernaan dan dicerna tubuh secara berbeda dibandingkan dengan karbohidrat seperti tepung dan nasi putih. Pisang yang belum matang, biji-bijian termasuk jenis karbohidrat sehat ini.

Ahli gizi Sian Porter mengatakan karbohidrat terdiri dari kategori yang luas dan masyarakat perlu tahu bahwa semua karbohidrat itu tidak sama. "Jenis dan kuantitas dalam pola makan kita yang penting," katanya.

"Kita perlu mengurangi jumlah gula dalam keseharian dan harus mengandalkan karbohidrat berserat. Ada bukti kuat bahwa serat yang ditemukan dalam gandum bagus untuk kesehatan kita," imbuhnya. Serat juga harus didapat dari sayur dan buah.

Jenis-jenis karbohidrat tertentu seperti pasta, kentang rebus dan nasi putih bakal menjadi lebih baik ketika dibiarkan dingin karena menjadi pati resisten yang lebih lama dicerna dibandingkan karbohidrat lain.

Prof. Paul Arciero, ahli ilmu kesehatan dan olahraga dari Skidmore College New York melakukan studi untuk meneliti pati resisten sebagai makanan sehat untuk mereka yang mengalami diabetes tipe 2.

"Setelah Anda makan yang mengandung karbohidrat, adalah fakta tak biasa bahwa tubuh kita dapat membakar persentase lemak lebih banyak sebagai sumber energi," katanya.

"Jika Anda mengombinasikan pati resisten dengan telur rebus, protein whey, ayam, yogurt, itu sangat bagus," lanjutnya. Makanan berpati itu akan mengisi perut, memberi energi dan memberi otak serotonin.

Sumber karbohidrat dari biji-bijian utuh kaya akan serat dan terbukti mencegah penyakit mulai dari jantung hingga kanker usus besar. Selain itu, karbohidrat jenis ini kaya akan vitamin B, zat besi dan potasium.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau