Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cacar Air, Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Kompas.com - 09/11/2024, 08:00 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Cacar air adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus Varicella zoster.

Penyakit ini umumnya diderita anak-anak di bawah usia 10 tahun. Namun, pada beberapa kasus juga dapat diderita orang dewasa.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, cacar air sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya.

Seseorang biasanya hanya menderita cacar air sekali seumur hidup meski tidak menutup kemungkinan terkena lebih dari 1 kali.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Cacar Air pada Orang Dewasa

Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh.

Meski tergolong penyakit ringan, cacar air menimbulkan komplikasi yang lebih serius pada penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS.

Gejala cacar air

Gejala cacar air muncul setelah 10 hingga 21 hari tubuh terpapar virus Varicella zoster. Gejala cacar air ditandai dengan :
1. Demam
2. Pusing
3. Lemas
4. Nyeri tenggorokan
5. Selera makan menurun.
6. Ruam merah, yang biasanya berawal dari perut, punggung, atau wajah, dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Ada 3 (tiga) tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan, yakni:
1. Ruam merah menonjol.
2. Ruam mejadi seperti luka lepuh berisi cairan (vesikel), yang dapat pecah dalam beberapa hari.
3. Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan dapat hilang dalam waktu beberapa hari.

Baca juga: Penyebab Cacar Air pada Orang Dewasa dan Cara Penularannya

Ketiga tahap perkembangan ruam cacar air dalam tubuh tidak berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Ruam baru bermunculan secara terus-menerus selama masih terjadi infeksi, dan baru mereda hingga hilang sepenuhnya dalam waktu 14 hari.

Namun, perlu diperhatikan tanda-tanda terjadinya komplikasi, di antaranya :
1. Ruam menyebar pada satu atau kedua belah mata.
2. Warna ruam menjadi sangat merah dan hangat, yang menunjukkan terjadi infeksi bakteri sekunder.
3. Ruam diikuti keluhan pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, napas pendek, tremor, kehilangan koordinasi otot, muntah, batuk yang semakin parah, leher kaku, atau demam melebihi 39 derajat celcius.


Penyebab cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang bisa menular dengan sangat mudah dan cepat. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, dan kontak langsung dari lendir, air ludah, atau cairan dari luka lepuh.

Penularan ini terjadi pada dua hari sebelum ruam muncul hingga seluruh kerak kering pada luka hilang.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami cacar air. Di antaranya adalah :
1. Belum pernah terkena cacar air.
2. Belum menerima vaksin cacar air, terutama ibu hamil.
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV, menggunakan obat kotikosteroid, atau menjalani kemoterapi.
4. Bekerja di tempat umum, seperti di sekolah atau rumah sakit.
5. Bayi yang baru lahir dari ibu yang yang belum divaksinasi cacar air.
6. Berusia di bawah 12 tahun.

Penanganan cacar air


Umumnya, penderita cacar air hanya perlu penanganan di rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup dan melakukan upaya agar sistem kekebalan tubuh meningkat.

Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu perlu menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi dan mengeringkan tubuh perlahan dengan menggunakan handuk.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk merawat cacar air, antara lain :
1. Membersihkan kulit dengan air dan sabun yang lembut.
2. Selalu menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencucinya.
3. Memotong kuku agar tidak melukai kulit saat tidak sengaja menggaruk.
4. Menjaga agar pakaian tetap kering dan bersih.

Untuk mencegah penyebaran cacar air, jangan beraktivitas di luar rumah dahulu sampai semua bintil mengering dan mengelupas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau