Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Setelah Operasi Cangkok Wajah Paling Intensif, Pasien Membaik

Kompas.com - 25/08/2016, 12:30 WIB

KOMPAS.com - Pada tahun 2001, Pat Hardison, petugas pemadam kebakaran, mengalami luka bakar tingkat tiga di bagian kepala, leher, dan perut bagian atas, dalam sebuah kebakaran.

Hardison kehilangan telinga, bibir, hampir keseluruhan hidung, dan jaringan kelopak mata. Kepalanya botak tak ada rambut yang tumbuh, dan matanya hanya berupa bulatan hitam. 

Di pertengahan tahun 2016 ini, setahun setelah menjalani transplantasi wajah selama 26 jam, operasi cangkok paling intensif, pria asal Mississippi AS ini semakin membaik.

"Tidak ada lagi stres, tak ada lagi anak-anak yang lari ketakutan dari saya. Kini saya merasa tak berbeda dengan pria normal lainnya," kata Hardison.

Ia mengungkapkan perasaannya itu untuk memberi semangat pada orang yang harus menjalani operasi serupa dengannya. "Saya ingin membantu orang lain untuk menjalani operasi ini, bahwa masih ada harapan," katanya.

Cangkok wajah yang dijalani Hardison menjadi tajuk utama media di berbagai negara. Prosedur tesebut dilaporkan menelan biaya hampir 1 juta dollar AS atau sekitar 13 miliar rupiah. Ada sekitar 100 tenaga kesehatan profesional yang terlibat dalam operasi besar ini.

Hal yang menarik, tubuh Hardison tidak pernah menolak wajah baru yang dicangkokkan itu. Sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya tubuh akan mengalami penolakan jika ada organ lain yang dicangkokkan.

Selain itu, kelopak mata Hardison juga sudah bisa berfungsi nromal, mampu mengedip, sehingga bagian tubuh ini bisa menghidrasi dan membersihkan mata untuk mencegah infeksi dan memperbaiki penglihatan.

"Seperti merdeka rasanya saat ini, saya bahkan bisa mengantar anak ke sekolah. Baru-baru ini kami liburan keluarga ke Disney World dan saya berenang bersama mereka, suatu hal yang tak mungkin saya lakukan 15 tahun terakhir," katanya.

Sejak kembali ke rumahnya di Senatboia, Hardison sudah menjalani beberapa prosedur tambahan, terutama untuk menyesuaikan kelopak mata baru dan bibirnya, serta menghilangkan selang makanan di perutnya, dan selang napas dari trakea.

Metode baru

Tidak adanya reaksi penolakan dari tubuh Hardison kemungkinan karena tim dokter bedah menggunakan pendekatan baru, yaitu untuk menemukan kesesuaian sehingga obat antipenolakan bisa dikurangi.

Dokter bedah juga memilih sturktur tulang dari donor dan dagu, sehingga akan didapatkan sel punca tulang yang bisa membuat wajah yang dicangkokkan berfungsi normal pasca operasi.

"Pat sangat disiplin ada regimen pasca oprasi, dan itu membuat kami bisa mempercepat jadwal operasi. Ia juga rajin melakukan olahraga harian, mengonsumsi obat, dan secara rutin bertemu dengan tim dokter. Semua itu membuatnya mencapai pemulihan yang optimal," kata Dr.Eduardo D Rodriguez, kepala tim bedah plastik.

Rencananya, Hardison akan menemui keluarga dari penyumbang cangkok wajahnya pada musim gugur mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau