Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2016, 11:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Kandidat calon presiden AS, Donald Trump diejek dengan sebutan narsis dan psikopat. Dalam bahasa umum, kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian. Namun sebenarnya, ada perbedaan utama antara kedua gangguan ini yang kita harus tahu.

Cukup sulit untuk mengidentifikasi seseorang sebagai seorang psikopat. Mereka bisa cukup normal dan bahkan tampil menarik, tapi kenormalan mereka adalah semu belaka.

Psikopat tidak memiliki hati nurani dan empati sehingga mengarah ke manipulatif, impulsif dan kadang-kadang kriminal. Di sisi lain, psikopat biasanya memiliki kecerdasan yang luar biasa.

Ada cukup banyak predator di alam. Mereka terus-menerus mencari orang untuk disalahgunakan demi keuntungan egois mereka, lalu pindah ke orang berikutnya tanpa banyak berpikir. Psikopat tidak takut pada siapa pun dan memiliki kepercayaan diri yang luar biasa.

Psikopat dan narsisis memiliki satu sifat penting yang sama. Keduanya tidak memiliki empati dan hanya peduli pada diri sendiri. Mereka bisa menyakiti dan memanfaatkan orang lain untuk tujuan pribadi mereka, kata Steven Reidbord, MD, psikiater dari Sacramento dalam tulisannya yang berjudul Narcissist, Psychopaths and Other Bad Guys di Psychology Today.

Namun, orang yang menderita Narcissistic Personality Disorder menunjukkan arogansi yang besar dan kebutuhan yang konstan untuk diperhatikan oleh orang lain, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Narsisis sering digambarkan sebagai "sombong, egois, manipulatif, dan menuntut." Mereka percaya bahwa mereka berhak untuk hak-hak istimewa dibanding orang lain.

Meskipun di permukaan, narsisis tampaknya memiliki harga diri yang tinggi, biasanya mereka miskin harga diri. Penampilan penuh harga diri hanyalah topeng. Namun dalam beberapa kasus, memang ada orang narsisis yang memiliki harga diri yang tinggi.

Narsisis juga bisa sangat agresif, sering bertindak atas dorongan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

Narsisis sering menampilkan emosi seperti seorang psikopat. Bedanya, seorang narsisis bisa merasa malu dan terhina atas tanggapan orang lain terhadap dirinya, sedangkan psikopat tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com