Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2016, 15:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Saat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa daging olahan seperti bacon, ham, sosis, dan jenis lainnya dapat memicu kanker, sayangnya tak semua orang dapat menghindari daging olahan sama sekali.

Bila Anda juga kesulitan menghindarinya, konsumsilah dalam jumlah tepat, agar daging olahan tak berubah menjadi racun bagi tubuh.

Secara teknis, satu porsi daging olahan yang sebaiknya dikonsumsi per hari adalah 15 gram. Katakanlah itu bacon, maka satu porsi bacon ialah sekitar 1 slice, tergantung seberapa panjang dan tebal irisan, kata Caroline Barat Passerrello, juru bicara Akademi Nutrisi dan Diet.

Tetapi karena bacon mengandung lemak yang menghasilkan rasa yang lezat, orang biasanya makan lebih banyak dari ukuran porsi. Empat atau tujuh iris daging asap seringkali jadi menu sarapan.

Bila protein yang menjadi sasaran Anda, daging olahan sebenarnya bukan jawaban. Sehingga, mengonsumsinya lebih dari satu porsi per hari lebih berbahaya ketimbang manfaat.

"Meskipun berasal dari hewan dan memiliki kandungan protein, daging olahan benar-benar berlemak," kata Passerrello.

“Lemak daging merah, khususnya daging olahan tidak sama dengan lemak sehat seperti alpukat. Daging olahan memang mengandung beberapa lemak tak jenuh tunggal, tapi hal yang baik itu juga datang bersama dengan jumlah lemak jenuh, kolesterol, dan sodium yang amat tinggi.”

Jadi, daging olahan sebenarnya hanya aman bagi orang-orang yang tidak memiliki penyakit jantung dan bergerak cukup aktif, selain itu, bisa berisiko.

Passerrello menambahkan, Anda bisa mendapatkan protein dari makanan lain yang rendah lemak dan kolesterol, tapi ia mengatakan bahwa kepuasan dan kesenangan yang berasal dari daging patut memperhitungkan.

"Anda mungkin tidak akan mendapatkan perasaan “puas” bila mengganti daging dengan ayam misalnya," paparnya.

“Namun, dapatkan kepuasan itu dari daging segar, bisa dibilang itu jauh lebih baik selama Anda tetap aktif bergerak. Hanya pertimbangkan bahwa daging merah segar tetap memiliki sifat karsinogenik, menurut WHO.”

Saran umum, mari tak terpaku pada satu jenis makanan, seperti daging olahan, kata Passerrello. Variasikan makanan Anda untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau