KOMPAS.com - Proses penuaan itu termasuk masalah yang agak rumit. Mencegah penuaan perlu olahraga. Namun kita juga tak mau olahraga seperti lari membahayakan persendian, otot, jantung dan lain-lain.
Rusaknya persendian lutut adalah hal yang paling ditakutkan dari olahraga lari. Haruskah kita berhenti lari ketika sudah tua, agar persendian lutut tidak rusak? Jawabannya tidak.
Banyak studi membuktikan, orang yang rutin berlari sebenarnya mengalami kerusakan jangka panjang lebih sedikit di persendian lutut dibandingkan bukan pelari. Kendati lari menciptakan lebih banyak tenaga dan beban di lutut dibandingkan berjalan, kita menginjak jalanan lebih sedikit ketika lari, karena ayunan langkah lebih jauh.
Jadi, sepanjang lutut masih sehat dan berat badan tidak berlebihan ketika mulai lari, olahraga lari tidak secara signifikan meningkatkan risiko terkena artritis.
Sebenarnya orang yang rutin berlari mengalami nyeri lutut lebih sedikit. Hal ini sebagian karena lari menjaga tubuh super fit. Itu artinya juga pelari memiliki berat badan lebih ringan. Olahraga lari secara teratur juga berarti membangun kekuatan otot secara keseluruhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.