Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2016, 15:49 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Pasien skizofrenia maupun depresi sebaiknya jangan dibiarkan selalu di dalam rumah. Ajak mereka menikmati udara segar dan beraktivitas di bawah sinar matahari pagi.

Menurut laporan The International Early Psychosis Association, para peneliti dari Norway’s University of Oslo menemukan kaitan antara rendahnya tingkat vitamin D dengan peningkatan gejala negatif dan depresi pada pasien psikosis.

Penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara kekurangan vitamin D dengan penurunan fungsi kognitif.

Berdasarkan hasil temuan itu, peneliti menganjurkan pasien psikosis seperti skizofrenia untuk lebih sering terpapar sinar matahari. Sebab, sinar matahari membantu produksi vitamin D di dalam tubuh.

Hasil penelitian ini sebenarnya bukan suatu hal yang mengejutkan. Sebelumnya, Mayo Clinic juga menemukan peningkatan risiko gangguan afektif selama musim dingin yang notabene lebih jarang ada sinar matahari.

Peneliti menyimpulkan, banyak terpapar sinar matahari dapat meningkatkan kesehatan mental. Paparan sinar matahari barangkali dapat menjadi terapi yang mudah dan murah bagian pasien gangguan jiwa.

Selain itu, National Institutes of Health menyatakan, vitamin D telah dikenal untuk membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Fungsi ini penting untuk pertumbuhan tulang dan sel, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti ingin melihat peran vitamin D terhadap otak dengan menggunakan MRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau