Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Jakarta, Vaksin HPV Akan Diberikan di Daerah Lain

Kompas.com - 28/11/2016, 17:10 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) merupakan satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Vaksin HPV itu terbukti mencegah kanker serviks dan jenis kanker lainnya yang disebabkan virus tersebut.

Pemerintah merencanakan vaksin HPV masuk dalam program imunisasi nasional untuk siswi perempuan kelas V (dosis pertama) dan VI (dosis kedua) SD/MI dan sederajat. Ini artinya, vaksin HPV ingin dimasukkan dalan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, kegiatan imunisasi HPV melalui program BIAS ini dimulai dari siswi kelas V SD di Jakarta.

DKI Jakarta menjadi wilayah percontohan karena kasus kanker serviks cukup tinggi dan provinsi ini dianggap telah siap melangsungkan imunisasi HPV.

"Pelaksanaan imunisasi HPV dalam Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di DKI Jakarta sudah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization)," kata Oscar.

Pemberian dosis pertama, yakni pada siswi kelas V SD dilakukan pada Oktober 2016. Setelah di Jakarta, pemberian vaksin HPV juga akan dilanjutkan di dua kabupaten di provinsi Yogyakarta, yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul pada tahun depan.

Sangat disayangkan beredar isu vaksin HPV yang diberikan kepada siswi SD di Jakarta akan menyebabkan menopause dini hingga kemandulan. Informasi salah tersebut bisa membuat para orangtua khawatir dan langkah pencegahan kanker serviks malah terhambat.

Padahal, HPV sangat bermanfaat untuk mencegah anak-anak tersebut terkena kanker serviks saat dewasa nanti.

Sebelumnya, Ketua Umum Indonesian Working Group on HPV, Prof DR dr Andrijono, SpOG (K) berharap, vaksin HPV nantinya bisa masuk dalam program BIAS.

Pemberian vaksin pada anak usia 9-12 tahun dianggap lebih efektif karena antibodi atau kekebalan terhadap virus HPV lebih optimal.

Vaksin HPV mendapatkan izin edar pertama kali sejak 2006. Sejak itu, sudah lebih dari 200 juta dosis vaksin yang digunakan di seluruh dunia. Sejauh ini pun tidak pernah ada masalah keamanan dalam pemakaian vaksin HPV.

Sejumlah negara telah menggunakan vaksin HPV untuk menekan kasus kanker serviks. WHO juga telah merekomendasikan agar vaksin HPV masuk dalam program imunisasi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau