Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2016, 11:15 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com -Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rentan tertular penyakit Tuberkulosis (TB). Data dari lembaga pengelola HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Muluk menyebutkan sampai bulan November ada 7.366 orang yang melakukan tes HIV, hasilnya sebanyak 297 pengidap HIV baru.

"Tahun ini kami melakukan pemeriksaan terhadap 766 odha dan hasilnya sebanyak 42 orang terkena TB," kata Pengelola HIV/AIDS Provinsi Lampung Otta Nur Kirana pada Kamis (1/12/2016).

Dia menjelaskan, kekebalan tubuh yang rendah bisa menyebabkan seseorang mudah terserang TB. Karena itu, ODHA termasuk kelompok yang sangat terserang.

"Untuk itu ODHA di Lampung wajib mengikuti screening Tuberkulosis sebulan sekali," kata Otta.

Petugas akan mengajukan pertanyaan apakah pasien batuk, mengeluarkan keringat pada malam hari, berat badan menurun dan adakah pembesaran kelenjar.

"Jika satu dari indikasi yang kami tanyakan itu ada, kami akan melakukan penegakan diagnosa TB," kata dia lagi.

Memperingati hari AIDS sedunia, para aktivis HIV/AIDS mengajak masyarakat agar tidak mengasingkan ODHA, untuk mencegah penularan lebih luas lagi. Jika masyarakat menerima ODHA, diharapkan perilaku ODHA jadi lebih baik. Sehingga, penyebaran HIV/AIDS bisa dicegah.

Menurut Otta, untuk mengidentifikasi dan melakukan pengendalian HIV/AIDS pada populasi kunci lebih mudah, ketimbang pada populasi jembatan.

"Tetapi kami kesulitan untuk mengindentifikasi populasi jembatan (pengguna seks). Mereka tidak ada wadah yang memudahkan kami untuk meminta keterangan," ujarnya.

Kelompok populasi jembatan inilah yang menurutnya patut untuk diwaspadai, karena sebagian besar ibu rumah tangga sudah banyak menjadi korban.

Termasuk kasus HIV di Lampung, 800 ODHA yang aktif memeriksakan kesehatannya 40 persen adalah ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya sendiri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau