KOMPAS.com - Kontrasepsi intraurin atau IUD adalah salah satu dari sekian banyak metode KB yang disetujui oleh American Academy of Pediatric.
"Intraurin adalah metode kontrasepsi alternatif yang sangat baik untuk dijadikan pilihan oleh wanita usia muda sampai 50-an" kata Julie Strickland, M.D., M.P.H., profesor kebidanan dan ginekologi di University of Missouri-Kansas City. Berikut ini alasannya:
Benar-benar aman
Di awal-awal kemunculannya, IUD dikaitkan dengan komplikasi seperti masalah kesuburan dan infeksi panggul. Tetapi, hal itu sudah berlalu sejak tahun 1960-an. Ketika IUD diperkenalkan kembali, ada beberapa ketentuan tentang siapa yang layak untuk menggunakan intraurin.
"Pada 1980-an dan seterusnya, Organisasi Kesehatan Dunia telah melonggarkan pembatasan tersebut. Para dokter memonitor pasien dengan sangat ketat untuk mengurangi risiko infeksi panggul yang disebabkan oleh IUD, dan IUD tidak memengaruhi kesuburan setelah Anda melepaskannya, "kata Strickland.
Pemasangannya mungkin sedikit sakit, tapi masih bisa diatasi
Meskipun prosesnya cepat, pemasangan IUD secara teknis termasuk prosedur bedah minor. Dokter menggunakan spekulum untuk menemukan leher rahim, kemudian melebarkannya dan memasukkan IUD melalui saluran serviks dan menempatkannya di dalam rahim. Kebanyakan wanita akan mengalami kram, mirip ketika mereka haid.
"Biasanya, kami meminta pasien minum obat penghilang nyeri ibuprofen terlebih dahulu. Dalam kasus yang jarang terjadi, kami memberikan anestesi seperti yang Anda dapatkan jika pergi ke dokter gigi. Tetapi, secara umum hal itu sebenarnya tidak perlu," kata Strickland.
Ada juga obat-obatan resep dokter yang bisa melunakkan leher rahim dan membuatnya lebih mudah untuk membesar. Namun, studi-studi yang ada masih pro dan kontra apakah pemberian obat ini efektif atau tidak.
Anda bisa memakainya meski belum punya anak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.