Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Cuka Apel yang Harus Diketahui Sebelum Anda Meminumnya

Kompas.com - 22/12/2016, 09:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Minum campuran satu sampai dua sendok teh cuka sari apel dengan segelas air setiap hari, dapat menurunkan berat badan. Demikian salah satu klaim mengenai manfaat cuka sari apel yang sedang booming.

Masih banyak klaim-klaim lainnya yang beredar, membuat cuka sari apel menjadi sangat terkenal dan sangat laku di pasaran. Benarkah klaim-klaim tersebut? Adakah literatur ilmiah yang mendukungnya? Cari tahu kebenarannya di sini.

1. Tidak benar-benar menyebabkan penurunan berat badan.

"Ada banyak klaim tentang cuka sari apel. Salah satu yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk menurunkan berat badan," kata Scott Kahan, M.D., M.P.H., Direktur National Center for Weight and Wellness.

"Seperti kebanyakan suplemen, orang membuat banyak klaim berdasarkan data yang tidak memadai" kata Kahan. "Hampir tidak ada literatur ilmiah mengenai hal ini."

"Cuka apel tidak memiliki sifat fisiologis yang dapat memercepat metabolisme atau meluruhkan lemak," kata ahli diet dan nutrisi, Abby Langer, R.D.

2. Cuka apel adalah probiotik.

Cuka sari apel berasal dari jus apel yang difermentasi. Seperti makanan fermentasi lainnya, cuka apel juga mengandung probiotik atau bakteri yang membantu menjaga usus dan sistem pencernaan yang sehat.

3. Cuka apel bukan cara alami untuk detoks.

"Saya juga mendengar orang-orang mengatakan tentang manfaat cuka sari apel untuk detoksifikasi," kata Langer. "Itu tidak benar."

Tubuh melakukan proses detoksifikasi sendiri melalui hati, ginjal dan usus. Mereka bekerja sama untuk menghilangkan racun dan limbah dari tubuh Anda dalam bentuk urin dan feses, sambil membantu tubuh menyerap nutrisi dari apa pun yang Anda makan.

4. Cuka apel juga bukan penekan nafsu makan yang baik.

Beberapa orang minum cuka sari apel dan berharap dapat menangkal rasa lapar dan bisa menurunkan berat badan. Secara teoritis itu bisa saja terjadi, tapi itu mungkin hanya efek samping dari gastritis atau peradangan pada lapisan lambung.

"Jika perut Anda kosong dan Anda mengonsumsi asam, pencernaan akan teriritasi. Walhasil, Anda merasa kenyang dan tidak ingin makan," kata Langer.

5. Pada beberapa orang, cuka apel mungkin bisa menurunkan gula darah dengan cara memperlambat penyerapan karbohidrat.

Satu studi tahun 2013 yang dimuat dalam di Journal of Functional Foods mengemukakan, orang yang minum cuka sari apel setiap hari selama 12 minggu, memiliki kadar gula darah yang rendah.

Masalahnya adalah, studi ini hanya dilakukan pada 14 orang dan mereka semua sudah cenderung untuk diabetes tipe 2.

"Biasanya, studi dilakukan pada populasi tertentu secara spesifik untuk dapat menarik kesimpulan yang berarti. Dengan kata lain, perlu penelitian skala besar supaya hasilnya bisa diterapkan kepada masyarakat umum," kata Kahan.

Bukan berarti cuka sari apel tidak dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, tapi penelitian itu mungkin berlaku untuk sebagian orang dan belum tentu berlaku bagi orang lainnya.

6. Jika Anda minum terlalu banyak, bisa berbahaya.

Meskipun klaim kesehatan mengenai cuka sari apel, banyak yang meragukan, tidak otomatis berarti Anda tidak bisa meminumnya.

"Kurangnya bukti ilmiah, tidak berarti bahwa itu berbahaya atau tidak akan membuat Anda merasa lebih sehat," kata Langer. Semuanya tergantung bagaimana cara Anda mengonsumsinya.

Langer merekomendasikan, minum cuka sari apel tidak lebih dari dua sendok makan sehari. Kahan setuju bahwa mengonsumsinya berlebihan bisa menimbulkan efek kesehatan yang negatif. Selain memperburuk masalah iritasi lambung, terlalu banyak cuka sari apel bisa merusak enamel gigi Anda.

7. Memakannya lebih baik daripada meminumnya.

Minum cuka sari apel dalam jumlah moderat belum tentu menimbulkan bahaya. “Meski demikian, mengonsumsi cuka sari apel bersama makanan lain, misalnya ditaburkan di atas salad sayur, dapat menjadi cara tak langsung untuk penurunan berat badan tanpa harus menekan nafsu makan dengan cara yang tak pasti," kata Kahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau