KOMPAS.com — Bayi kembar siam lahir di Kota Ciudad Juarez, Meksiko, dengan kondisi yang sangat jarang terjadi. Bayi itu lahir dengan dua kepala dalam satu tubuh.
Kedua bayi tersebut tampaknya telah berbagi semua organ inti, kecuali otak mereka. Hanya ada satu jantung, ginjal, hati, paru-paru, hingga sepasang tangan dan kaki.
Seperti dilaporkan European Central News (ECN), informasi mengenai jenis kelamin bayi dan orangtua bayi belum bisa dipublikasikan. Namun, tim dokter menyatakan kondisi ibu bayi kembar siam itu dalam kondisi stabil setelah melahirkan.
Tim dokter dari Ciudad Juarez itu juga belum memutuskan tindak lanjut untuk bayi kembar siam ini. Kondisi kembar siam dengan satu tubuh merupakan kejadian langka.
Menurut University of Maryland Medical Center, kembar siam dengan satu tubuh hanya terjadi satu kali dari 200.000 kelahiran hidup. Sekitar 40-60 persen meninggal setelah lahir dan sekitar 35 persen dapat bertahan hidup hanya satu hari.
Dari sejumlah catatan, bayi perempuan memiliki kemampuan bertahan hidup lebih baik dibanding bayi laki-laki.
Kembar siam terjadi ketika embrio berkembang menjadi dua individu. Akan tetapi, pembelahan embrio tidak terjadi dengan sempurna atau terhenti. Akibatnya, dua bayi memiliki fisik yang saling terhubung atau menyatu.
Kasus bayi kembar siam sangat kompleks. Ada yang menyatu di bagian dada, di bagian panggul, dan ada juga yang hanya menyatu di bagian kepala. Kondisi tersebut memungkinkan beberapa kasus bayi kembar siam juga saling berbagi organ tubuh.
Kebanyakan kembar siam yang tidak bertahan hidup biasanya karena sejumlah organ vital tidak dapat mendukung kebutuhan tubuh mereka. Namun, harapan selalu ada. Sejumlah bayi kembar siam pun mampu bertahan hidup dan berhasil menjalani operasi pemisahan.
Di Indonesia, contoh bayi kembar siam yang cukup fenomenal yaitu Yuliana dan Yuliani. Keduanya lahir dengan dempet kepala secara vertikal (kraniopagus) tahun 1987.
Yuliana dan Yuliani kemudian berhasil dipisahkan pada usia dua bulan setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kedua anak kembar itu pun kini sudah beranjak dewasa. Yuliani telah lulus kuliah kedokteran dan Yuliana menempuh program doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.