KOMPAS.com - Bayi kembar yang berasal dari orangtua beda ras mungkin terlahir dengan warna kulit yang berbeda. Kemungkinan kelahiran campuran ras itu sekitar 1 dari 500.
Sekitar 50 tahun lalu kelahiran bayi kembar berbeda ras mungkin tidak pernah ada. Namun, seiring dengan semakin banyaknya perkawinan campur beda ras, jumlah bayi yang lahir beda ras juga meningkat.
Salah satunya adalah Shirley yang melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Bayi laki-lakinya berkulit hitam, sedangkan bayi perempuannya berkulit putih.
Shirley sendiri memiliki orangtua dengan dua ras yang berbeda, dan suaminya berkulit putih.
Untuk mengungkap bagaimana fenomena genetik ini terjadi, Shirley melakukan tes DNA agar bisa mengetahui lebih banyak tentang profil genetiknya.
Hasil tes DNA-nya menunjukkan bahwa secara genetik ia 50 persen Afrika dan 50 persen Eropa. Ini sebenarnya cukup jarang, dan bisa diketahui bahwa ibunya yang berdarah Afro-Karibia memiliki akar Afrika murni dan nenek moyangnya pindah dari Afrika ke Karibia belum terlalu lama.
Secara umum orang Afro-Karibia memiliki sekitar seperlima Eropa dalam DNA-nya karena sejarah pencampuran ras mulai abad ke-17 dan kolonisasi Inggris di Karibia.
Menurut Dr.Jim Wilson, pakar genetika populasi dari Universitas Edinburgh, pencampuran ras pada gen dari pasangan beda ras bisa terjadi pada kembar non-identik karena mereka berasal dari dua sel telur yang dibuahi dua sel sperma.
Pada kembar tidak identik, bukan hanya fisik mereka yang berbeda, seringkali kepribadian keduanya juga tidak sama. Ini karena setiap bayi membawa kombinasi gen berbeda dari ayah ibunya, sehingga jika orangtuanya beda ras maka warna kulit yang diturunkan juga beda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.