Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2017, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Salah satu adegan paling terkenal dari film "When Harry Met Sally" dengan cerdas menyindir bagaimana media menggambarkan bagaimana wanita saat orgasme: mengerang, merintih, bahkan berteriak.

Banyak pria dan wanita memang "berisik" saat bercinta. Erangan menjadi cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain atau untuk mengekspresikan kesenangan dan kenikmatan dari hubungan seksual.

Penelitian sebelumnya juga mengungkap, mereka yang mengerang saat bercinta cenderung lebih puas dibanding dengan yang anteng atau tak banyak bersuara. Komunikasi membantu kita menunjukkan apa yang disukai dan sebagai bentuk pujian akan kemampuan pasangan memuaskan.

Erangan dan rintihan juga menjadi strategi untuk mendapatkan apa yang diinginkan di tempat tidur.

Wanita umumnya paham bahwa suara-suara erangan tersebut bisa menaikkan gairah pasangannya dan memicu orgasme. Sebuah survei tahun 2011 yang dimuat di Archives of Sexual Behavior mengungkap, 66 persen wanita sengaja mengerang untuk mempercepat orgasme pasangannya.

Sementara itu, 87 persen mengakui mereka mengerang untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

Pada dasarnya, wanita akan mengerang saat mereka bosan, lelah, atau tidak nyaman, sehingga seks cepat selesai.

Walau begitu, sebagian besar orang setuju bahwa suara-suara erangan itu menciptakan kepuasan seksual. Orang yang lihai di tempat tidur juga cenderung "berisik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau