KOMPAS.com - Usia memberi banyak perbedaan dalam kehidupan makhluk hidup, termasuk tentu saja manusia berjenis kelamin pria. Usia artinya bertambah dewasa dalam pemikiran.
"Dan memberi perbedaan pada kemampuan orgasme juga," menurut Darius Paduch, M.D., Ph.D., profesor urologi di Weill Cornell Medicine.
Inilah hal-hal yang mengubah cara dan kemampuan orgasme seorang pria di usia pertengahan.
1. Anda memiliki lebih banyak gangguan
Ketika bercinta saat muda, Anda 100 persen fokus pada partner Anda.
Tapi, di usia pertengahan ketika Anda punya gangguan tambahan seperti pekerjaan, keluarga, dan anak-anak, menjadi sulit untuk fokus seperti waktu Anda muda, kata Darius Paduch, MD, Ph.D., seorang profesor urologi dan reproduksi di Weill Cornell Medicine.
Otak berperan penting dalam upaya Anda mencapai orgasme. Untuk mencapai klimaks, Anda harus mengaktifkan beberapa daerah otak, kata Dr. Paduch. Tapi, akan menjadi lebih sulit untuk melakukan hal itu jika pikiran Anda mengembara ke tempat lain.
Untuk mengatasinya, cobalah ritual tertentu yang dapat membuat Anda rileks seperti memberikan pasangan Anda pijatan dan memintanya untuk melakukan hal yang sama, saran Lisa Dawn Hamilton, Ph.D., seorang profesor psikologi di Mount Allison University di Kanada.
Fokuslah pada sensasi menyentuh dan disentuh.
2. Anda tidak pernah bercumbu
Ketika pertama kali bertemu pasangan, Anda tak tahan untuk tidak menggodanya. Tapi semakin lama, hal itu semakin hilang. Padahal sebenarnya, cumbuan-cumbuan kecil sepert itu sebaiknya dijaga terus, karena ini berpengaruh pada kemampuan orgasme Anda.
Dalam studi yang dimuat dalam Archives of Sexual Behavior, disebutkan bahwa semakin tua seseorang, semakin jarang terlibat dalam sentuhan-sentuhan kemesraaan. Dalam studi itu juga disebutkan, bahwa orang yang tidak memelihara kebiasaan bercumbu dengan pasangan, 2,4 kali lebih mungkin untuk memiliki masalah orgasme.
3. Testoteron rendah
"Testoteron berpengaruh besar terhadap sensasi orgasme," kata Dr. paduch. Semakin tua usia Nada, kadar testoteron akan semakin rendah. Penurunan T dapat mengurangi gairah seks.
Penelitian dari Eropa menunjukkan, bahwa testosteron rendah dapat menyebabkan penurunan keinginan seksual, ereksi pagi lebih sedikit dan disfungsi ereksi. Ketika kadar testosteron turun, kadar semen juga turun.