KOMPAS.com - Anda sedang di ruang rapat kantor dan semuanya terlihat normal, sampai ketika Anda akan berdiri untuk menyampaikan presentasi ternyata Anda baru sadar tak ada sehelai pakaian yang menempel.
Telanjang di muka umum adalah salah satu jenis mimpi yang banyak dimiliki orang. Walau demikian, apakah makna di balik bunga tidur ini?
Kebanyakan psikolog setuju bahwa mimpi itu tidak menggambarkan keinginan untuk tampil bugil di publik, tetapi lebih pada rasa malu terhadap sesuatu dalam diri Anda yang orang lain tidak ketahui.
Mimpi tersebut juga dapat timbul dari perasaan bersalah atau inferior yang selama ini Anda tutup-tutupi. Bisa juga dipicu oleh perasaan diabaikan atau keinginan diperhatikan.
Walau sebagian besar orang tak ambil pusing dengan mimpi, tetapi para psikolog dan neurosaintis yakin bahwa mimpi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan emosional dan mental.
Mimpi diketahui membantu kita membuat memori, menyelesaikan masalah yang membuat kita stres, serta memproses emosi.
Punya tujuan
Filsuf seperti Aristotle dan Plato, belakangan psikoanalisis Sigmund Freud, dihargai karena mereka meletakkan landasan pada teori bahwa mimpi adalah cara kita bertindak pada keinginan bawah sadar secara aman dalam setting tidak nyata.
William Dement, bapak kedokteran tidur, melakukan penelitian penting di tahun 1960 yang mengungkap efek dari tidak adanya mimpi saat tidur.
Bila tidur kita tak dihiasi mimpi, kita cenderung akan menjadi cemas, sulit menahan emosi, nafsu makan bertambah, koordinasi gerak terganggu, serta ada perasaan kosong.
Penelitian itu dilakukan pada orang-orang yang diminta tidur di laboratorium tidur. Kemudian mereka dibangunkan saat memasuki fase tidur REM sehingga tidak terjadi mimpi. Ternyata efeknya cukup mengganggu mental.
Satu dekade sejak penelitian Dement tersebut, beberapa penelitian lain dilakukan dan hasilnya tak jauh berbeda. Para ahli menyimpulkan bahwa mimpi memang memengaruhi kesehatan emosional dan penting bagi fungsi psikologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.