KOMPAS.com - Kebanyakan dari kita, memiliki satu atau beberapa sifat negatif yang seakan selalu mengikuti. Kita cenderung fokus pada kritik (saat bibir mengucapkan pujian) dan kerap menguatkan diri untuk hasil terburuk.
Tapi, hidup tidak harus seperti itu, kata Loretta Graziano Breuning, PhD, penulis buku The Science of Positivity: Stop Negative Thought Patterns by Changing Your Brain Chemistry.
Dalam buku barunya, ia menjelaskan bagaimana pemikiran sinis berkembang dan bagaimana Anda dapat menata ulang "kabel" otak Anda untuk mengatasi pemikiran negatif.
Tujuan akhirnya adalah mengalami dunia yang realistis dengan lebih optimis, sehingga mental Anda menjadi lebih sehat.
Sebuah penelitian terbaru oleh para peneliti Harvard University menemukan bahwa orang yang optimis memiliki risiko lebih kecil untuk meninggal karena kanker, infeksi dan penyakit jantung.
Breuning, yang adalah profesor bidang manajemen di Universitas California State East Bay, memberikan tip mengenai cara menghapus kacamata negatif dan memprioritaskan hal-hal yang positif agar kehidupan kita lebih seimbang dan sehat. Ini dia tipnya
Ambil jeda untuk berpikir positif tiga kali sehari
Jalur saraf otak terbentuk selama masa kanak-kanak dan remaja, jelas Breuning. "Pengalaman di awal-awal kehidupan kita membentuk "jalan tol" di mana sinyal listrik dapat mengalir dengan mudah.”
“Akibatnya, saat selesai pubertas, kita condong ke jalur berpikir dengan pola tertentu , seperti mudah menemukan hal yang dianggap buruk dalam kebanyakan situasi."
Cara terbaik untuk mengukir jalur baru adalah melalui pengulangan, kata Breuning.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.