Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2017, 19:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Semua yang hidup pasti akan buang kotoran, entah berbentuk gas karbondioksida seperti tanaman atau feses seperti kita, manusia.

Sebagai manusia, kita diajarkan untuk memiliki rasa sungkan dan malu, termasuk soal buang air besar. Ketika sedang rapat dengan klien penting, tentu akan sungkan rasanya untuk izin ke belakang.

Atau ketika sedang terjebak kemacetan di jalan tol, sedangkan jarak toilet umum masih jauh. Situasi-situasi seperti ini, membuat kita terpaksa menahan BAB dan membuat kita jadi tidak nyaman.

Tapi, tahukah Anda bahwa menahan BAB terlalu lama, juga memiliki konsekuensi yang tidak akan membuat Anda nyaman?

"Sebenarnya, menahan BAB bukan ide yang baik walau kadang terpaksa kita lakukan," kata Dr Niket Sonpal, asisten profesor klinis di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York.

Dr. Sonpal memaparkan apa yang akan terjadi di dalam tubuh kita saat menahan kotoran agar tidak keluar.

Setelah dua jam menahan BAB

"Anda akan benar-benar sulit untuk menahan feses, agar tidak keluar sehingga harus mengencangkan otot sfingter (otot lingkar di anus)," kata Sonpal.

Dalam beberapa jam pertama, Anda akan merasakan tekanan di perut. Beberapa orang menggambarkannya seperti kram. Perut seperti kembung, bergas dan untuk bergerak pun Anda merasa tidak enak.

Setelah enam jam menahan BAB

"Tubuh Anda mulai merasakan dampak dari keberadaan kotoran Anda sendiri," kata Sonpal. Anda mungkin sudah tidak lagi merasakan sakit perut, tapi bukan karena kotoran Anda menghilang melainkan karena alasan sederhana: Anda jadi sembelit.

Setelah 12 jam menahan BAB

Semakin lama kotoran ditahan, semakin keras teksturnya akan terbentuk. Karena feses sudah mengeras, saat Anda mencoba mengeluarkannya, Anda akan mengalami kesulitan, pendarahan dan bahkan menyebabkan anus sedikit robek.

Jika Anda terus menahannya

"Saya tidak pernah mendengar ada orang meninggal akibat menahan feses. Tetapi, pada orang dewasa, menahan bbuang air besar terlalu lama dan sering akan menyebabkan impaksi, di mana tinja jadi keras membatu," kata Sonpal.

Jika dibiarkan, Anda mungkin akan perlu obat pencahar atau bahkan pembedahan untuk mengeluarkan feses.

Kesimpulannya, pergilah segera ke toilet ketika sinyal ingin BAB sudah Anda rasakan, bahkan jika Anda terpaksa harus menyingkirkan rasa sungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau