Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPASI Tunggal dan 4 Bintang, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 12/12/2019, 13:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Daftar Isi
Buka

Pada usia ini, bayi bisa diberikan bahan makanan sama dengan orang dewasa. Tekstur makanannya bisa dibuat lebih ramah bayi dengan cara diiris-iris kecil.

Baca juga: MPASI Rumahan Tidak Sama dengan MPASI Murahan

Amati respons bayi

Tan mengingatkan pentingnya orangtua mengamati respons bayi pada setiap sesi pemberian MPASI.

"Setiap anak berbeda. Orangtua perlu responsif. Ada bayi yang perlu alon-alon dulu. Jadi satu minggu pertama di usia enam bulan ibunya memperkenalkan dulu semua rasa buah tanpa dicampur apa-apa," jelas dia.

Namun, ia mewanti-wanti agar masa perkenalan MPASI 4 Bintang pada bayi tidak terlalu lama. Tujuannya agar pemenuhan gizi si kecil bisa cepat terpenuhi.

"Kalau terlalu lama, bayinya bisa kekurangan gizi. Karena sejak usia enam bulan, bayi sudah butuh gizi lebih. Kalau semua orangtua paham seperti ini, enggak ada stunting," katanya.

Terkait pemenuhan frekuensi pada pemberian MPASI 4 Bintang, orangtua juga perlu cermat. Caranya dengan kembali memperhatikan respons anak.

Apabila jatah ideal MPASI untuk bayi 6-9 bulan, tiga porsi sehari, masing-masing 125 ml dan bayi merasa keberatan. Frekuensi pemberiannya bisa dibagi menjadi dua sesi.

Misalkan sesi sarapan bayi bisa diberikan separuh porsi terlebih dahulu. Selang dua jam, berikan kembali jatah kebutuhan MPASI-nya.

Demikian juga dengan pemberian MPASI 4 Bintang untuk sesi makan siang dan makan malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Health
Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Health
Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Health
Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Health
Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Health
Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Health
5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

Health
7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau