Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru, Ayo Buat Resolusi Hidup Sehat dengan Atur Pola Makan

Kompas.com - 27/12/2019, 19:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momentum pergantian tahun menjadi saat tepat untuk menyusun resolusi tahun baru.

Namun, dari pengalaman sejumlah orang, resolusi yang disusun terkadang kelewat berat atau muluk direalisasikan.

Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang umumnya membuat resolusi sehat seperti berhenti merokok, lebih langsing, atau kian rajin olahraga.

Namun resolusi tersebut urung direalisasikan selama beberapa tahun terakhir. Atau, resolusi sudah berjalan selama beberapa bulan, lalu kandas di tengah jalan.

Memang, membuat perubahan bukan langkah gampang. Butuh waktu lebih dari semalam untuk membuat jadi rutinitas.

Salah satu kiatnya adalah komitmen. Bila perlu, buat evaulasi resolusi secara berkala untuk memotivasi diri sendiri.

Pahami juga, resolusi yang kita dibuat demi kebaikan Anda sendiri.

Dengan begitu, saat semangat hidup sehat mulai kendur atau kepincut untuk berhenti, luangkan waktu untuk berpikir ulang.

Baca juga: Tips agar Resolusi Hidup Sehat Tercapai

Saat menyusun resolusi gaya hidup sehat, mengatur pola makan layak menjadi prioritas.

Pengaturan pola makan sehat dan seimbang terbukti dapat mengantisipasi penyakit degeneratif dan berbahaya.

Melansir berbagai sumber, berikut beberapa resolusi hidup sehat yang bisa diterapkan:

Kurangi asupan manis

Jika sebelumnya Anda tak bisa lepas dari soda, kopi susu gula aren, bobba, atau es teh manis, pertimbangkan untuk mulai melepas ketergantungan pada gula.

Dari beberapa riset, gula mengingkatkan risiko obesitas, penyakit liver, gangguan jantung, diabetes, dan sebagainya.

Kalau berhenti mengonsumsi asupan manis sekaligus terasa berat, mulai dengan mengurangi.

Coba dengan minum kopi atau teh tanpa gula. Pertama kali barangkali terasa janggal, coba sampai lidah terbiasa.

Setelah itu, biasakan minum manis hanya sekali per hari. Naikkan levelnya menjadi tiga hari sekali, dan seterusnya sampai kebiasaan baik terbentuk.

Lebih sering konsumsi masakan rumah

Riset membuktikan orang yang lebih sering masak di rumah, punya diet yang lebih berkualitas ketimbang yang doyan jajan di luar.

Studi menyebut, 11.396 orang dewasa yang makan masakan rumahan lima hari/minggu, risiko kegemukannya turun 28 persen dibanding yang mengonsumsi tiga hari/minggu. .

Jika sulit merealisasikan, awali dengan makan di rumah satu kali sehari. Tingkatkan sampai bisa makan menu rumahan setiap saat.

Bila perlu, bawa bekal untuk makan di kantor atau sekolah. Bisa dimulai dengan bawa bekal sepekan sekali. Naikkan intensitasnya jadi setiap saat.

Biasakan hanya jajan di luar pada akhir pekan atau momen khusus.

Baca juga: Penggemar Binge Watching Bisa Tetap Hidup Sehat, Asal...

Kurangi makanan siap saji

Makanan siap saji atau bumbu instan di rumah memang praktis untuk memenuhi asupan.

Sebut saja nugget, keripik, kue kering, burger, pizza, atau ayam goreng tepung di restoran waralaba favorit.

Rasanya juga lebih gurih atau enak ketimbang makanan sehat. Namun, dapat merusak kesehatan apabila dikonsumsi kelewat sering.

Riset menyebut, konsumsi makanan siap saji terlalu sering juga merusak diet, terkait obesitas, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Alih-alih membeli makanan siap saji yang tinggal konsumsi, saat hari libur gunakan waktu untuk menyiapkan sendiri.

Tentunya dengan bahan olahan lebih sehat. Misalkan nugget ikan, nugget ayam kampung, dan sebagainya.

Belanja rutin

Belanja bahan makanan secara rutin juga dapat menjaga gaya hidup sehat.

Jika selama ini Anda belum memulainya, kegiatan ini menjadi
bagian rutinitas.

Jaga stok buah, sayur, dan bahan masakan di rumah tetap aman.

Tujuannya, agar tidak gampang kepincut jajan di luar atau membeli makanan dari jasa layanan pesan-antar.

Anda bisa merancang menu harian, mingguan, berikut kudapannya. Dengan begitu, diet Anda bisa terjaga.

Jadi vegan sehari dalam sepekan

Coba jadi vegan sekali sepekan jika Anda merasa terlalu banyak mengonsumsi protein hewani dan kurang asupan serat.

Usahakan dalam sehari, asupan tetap seimbang kendari tidak mengonsumsi protein hewani.

Banyak ide yang bisa dijajal mulai dari biji-bijian, tahu, tempe, salad, sampai membuat smoothie yang nikmat.

Baca juga: Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat Sejak Dini

Setop kebiasaan diet ketat

Beberapa orang menjalani diet ketat tanpa memperhitungkan kebutuhan asupan harian.

Jika berlangsung dalam jangka panjang, fisik dan mental bisa terganggu.

Salah satu indikasi diet kebablasan, saat Anda kehilangan berat badan sampai sepertiga bobot tubuh dalam waktu setahun.

Alih-alih diet ketat yang bisa mengacaukan metabolisme dan berdampak buruk pada kesehatan, coba atur pola makan seimbang dan lengkapi dengan olahraga.

Coba jalankan gaya hidup sehat lewat pengaturan pola makan seperti saran di atas. Lantas rasakan perubahannya bagi tubuh dan pikiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau