Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindrom Kaki Gelisah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/01/2020, 11:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah tidur Anda sering terganggu karena keinginan untuk menggerakan kaki yang tak terkendali? Jika itu terjadi, kemungkinan besar Anda menderita sindrom kaki gekisah atau dalam istilah medis disebut dengan Restless legs syndrome.

Gangguan ini membuat penderitanya mengalami dorongan tak terkendali untuk menggerakan kaki. Dorongan tersebut disebabkan oleh adanya sensasi tak nyaman pada kaki.

Sindrom ini bisa kambuh saat sore atau malam hari ketika kita duduk atau berbaring.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan Willis Ekbom yang bisa dialami oleh siapa saja namun akan bertambah paras seiring pertambahan usia. Kondisi ini perlu diobati karena dapat menganggu aktivitas dan kualitas tidur.

Melansir Mayo Clinic, gejala-gejala yang dialami penderita sindrom kaki gelisah antara lain:

  • Sensasi tersebut biasanya dimulai setelah berbaring atau duduk dalam waktu lama, seperti di dalam mobil, pesawat terbang, atau gedung bioskop.
  • Merasa lega setelah menggerakan kaki. Sensasi sindrom kaki gelisah akan berkurang dengan gerakan, seperti peregangan, menggoyangkan kaki, mondar-mandir atau berjalan.
  • Memburuknya gejala di malam hari. Gejala terjadi terutama di malam hari.
  • Kaki berkedut di malam hari. Sindrom ini dapat dikaitkan dengan kondisi lain yang lebih umum disebut gerakan tungkai periodik tidur, yang menyebabkan kaki bergerak dan menendang sesepanjang malam meski sedang tertidur.

Penyebab

Melansir Hello Sehat, belum diketahui pasti apa yang menyebabkan sindrom ini. Namun, sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik dan hal-hal berikut ini:

1. Penyakit kronis.

Penyakit kronis dan kondisi medis tertentu, seperti kekurangan zat besi, penyakit Parkinson, gagal ginjal, diabetes, dan neuropati perifer sering termasuk gejala kaki gelisah. Mengobati kondisi ini dapat membantu mengatasi restless leg syndrome.

2. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat, termasuk obat anti mual, obat antipsikotik, beberapa antidepresan, serta obat dingin dan alergi yang mengandung antihistamin penenang dapat memperburuk gejala.

3. Kehamilan 

Beberapa wanita biasanya mengalami restless leg syndrome selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Gejala biasanya hilang dalam waktu satu bulan setelah melahirkan.

Selain faktor-faktor tersebut, konsumsi alkohol dan kurang tidur juga bisa memperburuk atau memicu gejala sindrom kaki gelisah.

Baca juga: Awas, Tidur Lebih dari 8 Jam Bisa Picu Diabetes hingga Kematian Dini

Cara mengatasi

Menurut laman WebMD, sindrom ini bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, membentuk pola tidur yang sehat, dan menghilangkan atau mengurangi penggunaan kafein, alkohol, dan merokok.

Selain hal-hal tersebut, sindrom kaki gelisah bisa diatasi dengan cara berikut:

  • Pijat kaki
  • Mandi air panas
  • Mengompres kaki dengan air panas atau dingin
  • Pola tidur yang baik

Selain itu, obat-obatan seperti opaminergik, benzodiazepin, narkotik penghilang rasa sakit, antikonvulsan (obat antikejang) juga bisa membantu penderita sindrom kaki gelisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau