Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2020, 15:28 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang jamak muncul di musim penghujan adalah demam berdarah dengue (DBD).

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue.

Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus, yang terinfeksi virus dengue dari penderita DBD lainnya.

Baca juga: Berapa Lama Masa Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)?

Di Indonesia, vektor atau pembawa virusnya kebanyakan nyamuk Aedes aegypti betina.

Musim penghujan merupakan salah satu momentum nyamuk DBD berkembang biak.

Agar tidak tertular penyakit DBD, ada baiknya kita mengenali ciri-ciri nyamuk demam berdarah (DBD).

Ciri fisik nyamuk DBD

Melansir buku Demam Berdarah (2007) oleh dr. Genis Ginanjar, nyamuk Aedes aegypti betina atau nyamuk DBD punya ciri fisik khas. Antara lain:

  • Tubuh nyamuk berwarna cokelat kehitaman
  • Ukuran tubuhnya tiga sampai empat centimeter
  • Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik bergaris putih keperakan
  • Di bagian punggungnya terdapat dua garis vertikal di sisi kiri dan kanan
  • Sisik tubuh nyamuk terkadang rontok pada nyamuk betina yang sudah tua

Selain itu, ukuran dan warna tubuh nyamuk DBD dapat bervariasi, tergantung kondisi lingkungan dan nutrisinya.

Nyamuk DBD betina dan jantan tidak banyak perbedaan. Hal yang membedakan hanya keberadaan rambut di antena nyamuk jantan.

Baca juga: Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa

Peredaran nyamuk DBD

Melansir buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) oleh Dr. Handrawan Nadesul, nyamuk DBD atau Aedes aegypti biasanya beredar di tempat tertentu.

Jika nyamuk Aedes albopictus jamak ditemui di kebun atau pekarangan rumah.

Nyamuk Aedes aegypti lebih suka tinggal di tempat yang sejuk dan lembab.

Salah satu tempat favoritnya adalah menyelinap di sela-sela barang yang bergelantungan di kamar.

Sedangkan jarak terbang nyamuk Aedes aegypti bisa mencapai 100 meter.

Untuk itu, saat penyemprotan untuk pencegahan penularan DBD, disarankan untuk menjangkau area 100 meter dari lokasi pasien DBD.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau