KOMPAS.com - Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel tak terkendali.
Pertumbuhan sel yang tidak normal ini jamak diawali dari satu bagian tubuh, menyebar ke berbagai jaringan tubuh, lantas menimbulkan gangguan kesehatan.
Melansir laman resmi American Cancer Society, kanker terkadang tidak muncul sekali.
Di beberapa kasus, penderita kanker yang penyakitnya sudah terkendali, bisa terkena kanker lagi.
Baca juga: Pengobatan Kanker Payudara Tanpa Kemoterapi, Bisakah?
Beberapa jenis kanker yang penyakitnya kerap menyerang lagi antara lain kanker ovarium, kanker darah, dan kanker kelenjar getah bening.
Ada juga kanker yang sudah berhasil dikontrol namun kerap tumbuh kembali di bagian lain.
Seperti kanker dari payudara atau prostat, dan menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis) menjadi kanker kronis.
Walaupun sekilas terkesan berbahaya, kanker dapat dikontrol lewat berbagai perawatan. Dengan kata lain, kanker bisa saja tidak muncul lagi atau tidak menyebar.
Tetapi, ada juga beberapa kasus yang membuat kanker yang sudah diobati tetap ada.
Melansir Medical News Today, hingga kini belum ada obat atau terapi khusus yang dapat menjamin kanker dapat sembuh total dan tidak kambuh lagi.
Kendati demikian, deteksi dini dan perawatan tepat dapat mengontrol kanker.
Baca juga: Masih Jadi Momok, Berikut 5 Cara Kurangi Risiko Kanker Payudara
Di dunia medis, tidak ada istilah kanker bisa sembuh. Melainkan, kanker bisa dikendalikan atau dikontrol.
Kanker dikatakan terkontrol ketika perawatan yang dijalani pasien dipandang berhasil.
Kondisi tersebut terjadi saat semua tanda atau gejala kanker tidak terdeteksi lagi di tubuh penderita kanker.
Dokter menyebut kondisi ini sebagai remisi, bukan sembuh. Pasalnya, setelah remisi kanker bisa datang lagi bertahun-tahun kemudian.
Banyak faktor yang memengaruhi tingkat keberhasilan pengobatan kanker. Termasuk jenisnya.
Kanker dengan tingkat kelangsungan hidup relatif tinggi antara lain kanker melanoma, limfoma Hodgkin, payudara, prostat, testis, serviks, dan tiroid.
Di luar jenis kanker di atas, penderita bisa mengontrol kanker dengan pengobatan dan menjaga pola hidup sehat.
Baca juga: 10 Gejala Awal Penyakit Kanker
Untuk mengendalikan kanker, pengobatan yang direkomendasikan dokter umumnya adalah kemoterapi.
Merujuk laman resmi Kementerian Kesehatan, kemoterapi adalah pengobatan yang sebagian besar diberikan melalui pembuluh darah, seperti diinfus.
Pasien bisa melakukan kemoterapi sembari tiduran, membaca, mendengarkan musik, atau menonton televisi.
Obat yang diberikan untuk kemoterapi sudah melalui serangkaian pengujian untuk memastikan keamanan bagi pasien.
Tak perlu khawatir dengan efek kemoterapi. Dokter dapat memberikan cara atau obat untuk meminimalkan efek proses pengobatan tersebut.
Selain kemoterapi, pengobatan kanker juga bisa dilakukan dengan bedah, radiasi, terapi hormonal, terapi target, atau dikombinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.