KOMPAS.com - Beberapa pasien kanker payudara merasakan cemas dan khawatir begitu dokter menyarankan kemoterapi.
Mereka kerap merasa takut dengan efek kemoterapi seperti mual, muntah, rambut rontok, nyeri, dan sebagainya.
Padahal, efek yang dirasakan penderitanya bisa berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing.
Untuk memastikannya, pasien kanker payudara bisa berkonsultasi risiko, manfaat, dan efek samping kemoterapi dengan dokter yang menangangi.
Selain itu, pengidap kanker payudara juga perlu membekali diri dengan informasi seputar kemoterapi yang tepat.
Baca juga: Masih Jadi Momok, Berikut 5 Cara Kurangi Risiko Kanker Payudara
Merujuk laman resmi Kementerian Kesehatan, kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan kanker payudara.
Selain kemoterapi, pengobatan kanker juga bisa dilakukan dengan bedah, radiasi, terapi hormonal, terapi target, atau dikombinasi.
Pengobatan kemoterapi sebagian besar diberikan melalui pembuluh darah seperti diinfus.
Pasien bisa melakukan kemoterapi sembari tiduran, membaca, atau mendengarkan musik, atau nonton televisi.
Obat yang diberikan untuk kemoterapi sudah melalui serangkaian pengujian untuk memastikan keamanan bagi pasien.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.