Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab

Kompas.com - 03/02/2020, 15:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kondisi saat jantung acapkali berdetak terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan.

Aritmia terjadi saat sinyal listrik yang bertugas mengatur koordinasi detak jantung tidak berfungsi dengan baik.

Sejumlah kasus gangguan irama jantung tidak berbahaya. Namun, ada juga yang menimbulkan gejala serius dan mengancam keselamatan.

Baca juga: Studi Ungkap Wanita Lebih Rentan Idap Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Jenis artimia

Melansir Mayo Clinic, dalam kondisi normal, jantung manusia berdetak 60 sampai 100 kali per menit.

Wajar, saat berolahraga atau stres, jantung berdetak lebih cepat, atau lebih dari 100 kali per menit.

Sementara saat tidur atau relaksasi, jantung berdetak lebih lambat, atau kurang dari 60 kali per detik.

Namun, dalam keadaan normal penderita aritmia detak jantungnya bisa di luar ambang batas ideal.

Melansir Medical News Today, terdapat beberapa jenis aritmia. Antara lain:

  • Bradikardia: detak jantung lambat
  • Takikardia: detak jantung cepat
  • Fibrilasi: detak jantung tidak beraturan
  • Kontraksi prematur: detak jantung terlalu awal (biasanya detaknya lebih cepat)

Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda

Tanda atau gejala artimia

Untuk melihat detak jantung seseorang dalam kondisi normal atau artimia, Anda bisa melakukan pemeriksaan ke dokter.

Dokter biasanya akan melakukan tes darah dan urine, elektrokardiogram (EKG), echocardiogram (ECG), rontgen, sampai kateterisasi jantung.

Sejumlah penderita penyakit jantung aritmia tidak merasakan gejala gangguan kesehatan ini.

Namun, ada beberapa tanda atau gejala aritmia yang umum dialami pasien. Antara lain:

  • Jantung berdetak kencang, lambat, atau tidak beraturan
  • Nyeri di bagian dada
  • Sesak napas
  • Gelisah
  • Sering lelah
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Berkeringat
  • Pingsan

Baca juga: Tak Cukup Olahraga dan Makan Sehat, Ini 5 Cara Jaga Kesehatan Jantung

Penyebab aritmia

Aritmia bisa disebabkan interupsi sinyal pada sistem kelistrikan jantung.

Penyebab gangguan irama jantung bisa karena genetik maupun usia.

Namun, ada juga pengaruh faktor eksternal yang meningkatkan risiko aritmia. Antara lain:

  • Diabetes
  • Konsumsi kopi yang berlebihan
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif)
  • Penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif
  • Serangan jantung
  • Perubahan struktur jantung
  • Tekanan mental
  • Kebiasaan merokok
  • Penggunaan obat, suplemen, dan produk herbal tanpa kontrol
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Penyalahgunaan narkoba

Jika Anda memiliki gejala aritmia, segera berkonsultasi ke dokter.

Komplikasi aritmia yang tidak tertangani bisa menyebabkan stroke atau kegagalan organ jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau