Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Usia Ini Anak Sebaiknya Tak Lagi Mandi Bareng

Kompas.com - 15/02/2020, 07:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orangtua di Indonesia terbiasa mengajak anak-anak mereka yang masih kecil untuk mandi bareng.

Beberapa di antaranya memperbolehkan anak-anak mandi bersama dengan saudara kandung maupun bahkan teman sebayanya.

Kebanyakan orangtua mungkin memiliki tujuan yang sama ketika melakukan hal tersebut, yakni ingin mengenalkan anak-anak akan anggota tubuh, termasuk kelamin.

Baca juga: Jangan Salah Paham, Kenali 7 Fakta tentang Penis Berikut

Selain itu, para orangtua memperbolehkan anak mandi bareng karena ingin sekaligus memberikan pelajaran moral.

Sebagai contoh, anak-anak dilarang memainkan alat kelamin, baik milik sendiri maupun orang lain.

Para orangtua mungkin juga bisa meminta anak-anak untuk tidak dengan sengaja memegang atau memancing untuk dipegaang pada area tubuh tertentu, seperti bokong, alat kelamin, dada, dan paha.

Kapan mandi bareng harus dihentikan?

Melansir Buku Adik Bayi Datang dari Mana? A-Z Pendidikan Seks Usia Dini (2016) oleh dr. H. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS dan dr. Sonia Wibisono, tak masalah beberapa orangtua membiasakan anak-anaknya mandi bersama, baik dengan saudara maupun dengan orangtua sendiri.

Namun, kebiasaan itu sebaiknya dihentikan setelah anak berusia lima tahun.

dr. Boyke dkk. menerangkan pada usia lebih dari lima tahun, organ reproduksi anak sudah mulai berkembang sehingga mereka mulai merasakan respons seksual terutama pada orang berlainan jenis.

Pada saat itulah anak sudah harus belajar mandiri, seperti melakukan mandi, buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB) sendiri.

Pendampingan orangtua pun perlahan-lahan perlu mulai dipisah sesuai gender. Misalnya, anak perempuan tidak boleh lagi diceboki oleh ayahnya.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Penis

dr. Boyle dkk. memberikan tips jawaban ketika ada anak laki-laki yang meminta mandi dengan kakaknya yang berjenis kelamin perempuan.

Contoh percakapan

Mereka menganjurkan orangtua untuk menjawab demikian, "Kakak sudah besar, malu dong mandi sama adik. Adik kan laki-laki. Kakak juga harus mandi sendiri".

Ketika sang adik mempertanyakan alasan kenapa dahulu boleh mandi bareng kakaknya tapi sekarang tidak, orangtua disarankan untuk menjawab secara edukatif.

"Itu supaya kakak dan adik belajar mengenal bedanya tubuh laki-laki dan perempuan. Alat kelamin bukan bahan untuk becanda. Enggak boleh juga pegang-pegang anggota tubuh orang lain," contoh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau