KOMPAS.com - Bagi kebanyakan wanita yang telah menikah, masa kehamilan adalah momen-momen yang ditunggu dan berharga.
Sayangnya, banyak wanita yang sulit untuk mendapat momen tersebut karena kadar hormon androgen dan resistensi insulin yang terlalu tinggi, atau dalam istilah medis disebut dengan polycystic ovary syndrome (PCOS).
PCOS adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur atau ovarium.
Baca juga: PCOS, Gangguan Hormon yang Sebabkan Susah Hamil
Melansir Healthline, PCOS telah mempengaruhi 6 hingga 15 persen wanita subur yang membuat mereka sulit hamil.
Pada wanita hamil, PCOS bisa mengakibatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan proses persalinan.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala PCOS seringkali berkembang saat periode menstruasi pertama selama masa pubertas.
Namun, gejala-gejala tersebut juga bisa berkembang setelah melewati masa puber. Tanda dan gejala PCOS juga bervariasi, seperti berikut:
1. Menstruasi tidak teratur
Siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur atau terlalu panjang adalah tanda paling umum dari PCOS.
Menstruasi bisa jadi sangat jarang, terlalu lama, atau malah tidak terjadi sama sekali selama beberapa tahun (amenorrhoea).
Kondisi ini berkaitan dengan menurunnya aktivitas ovulasi pada sistem reproduksi, sehingga dinding rahim tidak dapat meluruh.
2. Kelebihan androgen
Peningkatan kadar hormon pria dapat menyebabkan tanda-tanda fisik, seperti kelebihan rambut wajah dan tubuh (hirsutisme), dan kadang-kadang disertai jerawat parah dan kebotakan.
Baca juga: 5 Langkah yang Bisa Dilakukan Penderita PCOS untuk Hamil
3. Ovarium polikistik
Ovarium yang membesar dan mengandung folikel yang mengelilingi telur. Akibatnya, ovarium mungkin gagal berfungsi secara teratur.