KOMPAS.com - Konsumsi garam berlebihan terbukti dapat melemahkan sistem imun dan membuat tubuh rentan terserang sejumlah infeksi.
Simpulan itu berdasarkan penelitian ahli dari Institute of Experimental Immunology University of Bonn, Jerman.
Ahli menyelidiki, efek konsumsi garam berlebihan pada daya tahan tubuh objek penelitian tikus dan manusia.
"Temuan riset kami menunjukkan, asupan garam harian tidak boleh melebihi rekomendasi," jelas Christian Kurts, perwakilan peneliti, seperti dilansir Newsweek (1/4/2020).
Baca juga: 7 Kebiasaan Sederhana yang Rusak Daya Tahan Tubuh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan menganjurkan, konsumsi garam maksimal setiap orang maksimal 2.000 miligram natrium, atau 1 sendok teh, atau 5 gram per hari.
Namun kenyataannya, banyak orang mengonsumsi garam melebih dari takaran ideal tersebut.
Konsumsi 1,5 sampai 2 porsi makanan cepat saji misalkan, dapat membuat kadar garam melonjak 6 gram dari rekomendasi garam harian ideal.
Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh
Peneliti dari University of Bonn mula-mula membandingkan respons imun dari tikus-tikus yang diberi garam dengan dosis sesuai anjuran dan di atas rata-rata kebutuhan harian.
Tikus tersebut sama-sama mengalami infeksi saluran kencing yang disebabkan bakteri E.coli.
Hasilnya, tikus yang mengonsumsi garam berlebihan mengalami infeksi yang lebih parah dan butuh waktu penyembuhan yang lebih lama, ketimbang tikus yang mengonsumsi garam dalam batas wajar.
Para peneliti menemukan, efek konsumsi garam berlebihan dapat menekan kinerja hormon yang memengaruhi sistem imun tubuh.
Konsumsi garam berlebihan juga memicu penumpukan zat sisa buangan tubuh (urea) di ginjal. Kondisi ini dapat menekan kemampuan sel darah putih dalam memerangi infeksi bakteri.
Baca juga: Berjemur Jam 10 Siang untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Tak hanya memengaruhi infeksi saluran kencing pada tikus, konsumsi garam berlebihan juga berimbas terhadap infeksi listeria yang lebih parah.
Sebagai informasi, listeria adalah penyakit infeksi bakteri akibat proses pemasakan makanan yang tidak tepat.
Ahli menemukan, limpa dan hati tikus yang mengonsumsi garam berlebihan mengandung parasit biang penyakit 100-1.000 kali lipat lebih daripada tikus yang mengonsumsi garam dengan takaran ideal.
Baca juga: Mandi Air Dingin Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?