KOMPAS.com - Selain serangan jantung, henti jantung juga menjadi penyebab kematian mendadak.
Banyak orang berpikir serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah kondisi yang sama. Padahal, dua kondisi ini sangat berbeda namun saling terkait.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Sementara itu, henti jantung mendadak terjadi ketika jantung berhenti secara tiba-tiba.
Dengan kata lain, serangan jantung adalah masalah pada "sirkulasi" dan henti jantung adalah masalah pada sistem elektrikal pada jantung.
Baca juga: Henti Jantung Bisa Lebih Berbahaya dari Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika arteri tersumbat sehingga mencegah darah mengalir ke seluruh tubuh.
Saat arteri yang tersumbat tidak dibuka kembali dengan cepat, jantung tidak bisa berfungsi normal.
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan, hal ini akan menyebabkan komplikasi parah.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kita harus mewaspadai tanda awal serangan jantung. Melansir Medical News, berikut tanda awal serangan jantung:
Baca juga: Produk Pembersih Bisa Berbahaya Bagi Anak-Anak, Begini Baiknya
Henti jantung terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa tanda atau gejala. Kondisi ini dipicu oleh kerusakan sistem elektrikal di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).
Jika detak jantung terganggu, aliran darah pun akan terganggu. Hal ini bisa menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran dan kehilangan denyut nadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.