Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Darah Tinggi yang Kerap Tak Disadari

Kompas.com - 01/07/2020, 12:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber WebMD, WHO

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai pembunuh senyap. Itu karena kondisi ini bisa berkembang pada penyakit lain yang lebih serius, bahkan kematian, tanpa diduga.

Merangkum dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi yang disebut hipertensi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

Baca juga: Resep Jamu Tradisional untuk Atasi Hipertensi

Kabar buruknya, hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh orang Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang.

Jumlah tersebut masih diikuti dengan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 jiwa.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Kenikir, Baik untuk Pencernaan hingga Mencegah Diabetes

Salah satu hal yang membuat kondisi ini sering dianggap berbahaya adalah karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Sayangnya, dalam data Riskesdas tersebut didapati bahwa banyak penderita hipertensi di Indonesia tidak mendapatkan pengobatan.

Alasan banyak orang tidak mendapatkan pengobatan adalah karena para penderita hipertensi tersebut merasa sehat.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Cara Alami Mengontrol Gula Darah dengan Biji Ketumbar

api-1 . CONTEXT-PRODUCT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

7 Manfaat Daun Kenikir, Baik untuk Pencernaan hingga Mencegah Diabetes

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mobil BYD Tabrak Lari di Tol Bandara, Bayi 2 Bulan Jadi Korban
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau