KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh orang Indonesia.
Kondisi ini sering dianggap berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah seperti penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Sebelum membedah lebih jauh mengenai hipertensi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu tekanan darah.
Baca juga: Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala
Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah pada pembuluh darah. Tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja.
Merangkum dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah sendiri ditulis dalam dua angka.
Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak. Sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
Kondisi yang disebut hipertensi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Sayangnya, tanpa pemeriksaan tekanan darah, hipertensi menjadi penyakit yang kerap tidak disadari. Itu karena banyak orang tidak memiliki gejala khusus.
Hal itu menjadi alasan mengapa hipertensi disebut dengan "silent killer".
Padahal, kondisi ini dalam jangka panjang dan tidak terkontrol bisa menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.