Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2020, 15:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mengalami rasa pusing atau berkuang-kunang saat baru saja bangun dari duduk atau tidur.

Bahkan, mungkin Anda seperti merasa pandangan yang kurang fokus atau bercabang. Ini sering kali membuat Anda berhenti sebentar dari aktivitas untuk menghilangkan rasa pusingnya.

Sebenarnya hal semacam ini umum dialami semua orang.

Baca juga: Normalkah Merasa Pusing Setelah Berdiri dari Duduk?

Tapi yang menarik adalah mengapa kita mengalaminya? Para ahli menyebut kejadian ini sebagai hipertensi ortostatik awal (OH).

Jika Anda sering mengalaminya, para peneliti menyebut bahwa dalam banyak kasus hal ini tidak berbahaya.

"Gejala ini terjadi karena ada penurunan sementara jumlah darah dan karena (darah) merupakan pemasok oksigen ke otak," ungkap Dr M. A Ikram, ketua epidemiologi OH di Erasmus University Medical Centre Rotterdam, Belanda dikutip dari Time.

Gambaran mudahnya, tubuh Anda seperti botol air yang setengah penuh dan darah beredar melewatinya.

Jika botol tersebut tergeletak miring, cairannya akan merata. Namun bagaimana jika botol air tersebut dibalik?

Maka semua cairannya akan meluncur ke bawah. Inilah yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri dari duduk maupun tidur.

"Gravitasi menurunkan sebagian besar darah ke kaki dan tubuh bagian bawah Anda, membiarkan jantung dan pembuluh darah Anda bekerja lebih keras untuk dapat mengirimkan jumlah darah yang cukup ke otak Anda," kata Ikram.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr Philip Low, profesor neurologi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.

Dr Low juga telah melakukan penelitian untuk memeriksa penyebab dan pengobatan untuk OH.

"Jantung adalah pompa, dan saat Anda berdiri tiba-tiba, jumlah darah yang masuk ke jantung berkurang," kata Dr Low.

"Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sementara, dan memerlukan waktu singkat sebagai mekanisme korektif untuk menaikkan (tekanan darah) dan memeprbaikinya," imbuh Dr Low.

Dr Rebecca Gottesman, seorang profesor neurologi dari John Hopkins University juga menyebut bahwa dehidrasi juga meningkatkan risiko OH.

Baca juga: Pusing Tak Tertahankan, Tanda Penyakit Apa?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau