KOMPAS.com – Prostat adalah bagian penting dari sistem reproduksi pria.
Prostat selama ini kerap disebut juga sebagai kelenjar prostat.
Padahal, sebenarnya bukan benar-benar merupakan kelenjar, tapi suatu organ seukuran buah kenari yang terletak di depan rektum (ujung usus besar, anus) dan di bawah bladder (kandung kemih).
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
Organ ini terdiri dari 70 persen jaringan kelenjar (glandular tissue) dan 30 persen jaringan fibromuscular.
Pada pria dewasa, bentuk dan ukuran prostat sebesar kenari dengan berat kurang lebih 20 gram.
Jaringan kelenjar prostat mengelilingi uretra (saluran kemih) yang berfungsi mengosongkan kandung kemih dan membantu mengendalikan ruinasi.
Glandular tissue pada prostat juga mengeluarkan cairan yang menyumbang 20-30 persen volume total dari cairan sperma saat terjadi ejakulasi.
Cariran kelenjar prostat yang mirip dengan susu memiliki warna dan bau yang khas.
Cairan ini di antaranya mengandung kadar kalsium, seng, asam sitrat, asam fosfat, albumin, dan prostatic specific antigen.
Zat-zat ini berfungsi membantu lubrikasi uretra, proteksi, nutrisi, dan mobilitas dari sperma ketika berada dalam vagina wanita yang lingkungannya asam.
Fungsi utama prostat memang adalah menghasilkan seminal plasma yakni cairan semen atau air mani yang membawa sperma keluar dari tubuh saat seorang pria mengalami ejakulasi.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Cairan itu membantu sperma keluar dari tubuh sebagai bagian dari semen.
Pada umumnya, pria tidak menyadari bahwa meski buah pelir memproduksi sperma, tapi jumlahnya hanya 1 persen dari total volume sperma.
Sebagian besar cairan yang dikeluarkan adalah semen yang diproduksi oleh kelenjar prostat.
Oleh sebab itu, prostat sangat penting bagi pria.
Saat seorang pria masih muda, prostatnya besar kemungkinan masih “tenang-tenang” saja.
Oleh karena itu, keberadaan prostat biasanya diabaikan saat pria belum terlalu tua.
Namun, begitu memasuki usia 40 tahun, pria harus mulai mewaspadai kondisi prostatnya.
Seperti bagian-bagian tubuh lain, prostat juga tidak bebas dari rongrongan penyakit atau masalah, terutama jika usia makin bertambah tua.
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Melansir Buku 100 Questions & Answers: Gangguan Prostat (2015) oleh Srikandi Waluyo & Dr. Budhi Marhaendra P., MHA, sedikitnya ada 3 jenis gangguan prostat yang patut diwaspadai.
Berikut penjelasannya:
1. Benign prostatic huperplasia (BPH)
BPH atau yang biasa dikenal dengan pembesaran prostat jinak adalah penyakit kelenjar prostat yang paling umum disandang pria usia di atas 50 tahun.
Kelenjar prostat memang cenderung membesar seiring dengan bertambahnya usia.
Jika pada pria muda ukuran prostatnya kurang lebih sebesar buah kenari, maka dengan bertambahnya usia, prostat bisa mencapai ukuran sebuah jeruk orange kecil.
Belum bisa diketahui secara pasti yang menjadi penyebab pembesaran prostat jinak ini.
Namun, kondisi itu diperkirakan terjadi karena adanya perubahan pada kadar hormon seksual akibat proses penuaan.
Prostat menjadi masalah jika tumbuh terlalu besar karna bisa menghambat aliran urine.
Meski kelenjar prostat berperan kecil dalam mengontrol aliran urine, tapi jika prostat tumbuh terlalu besar, dapat menekan saluran kencing.
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
Akibatnya, aliran urine dari kandung kemih ke penis bisa terhambat atau bahkan terhenti.
Beberapa gejala yang dapat muncul akibat pembesaran prostat jinak ini, antara lain yakni:
Gangguan prostat BPH dilaporkan dialami oleh sekitar 50-60 persen pria berusia 40-60 tahun.
Selain masalah pembesaran prostat, bagian tubuh itu juga rawan mengalami infeksi dan kanker.
Meski demikian, jarang dari penderita gangguan prostat BPH yang benar-benar menjadi tidak berdaya karena gangguan tersebut bisa diatasi dengan pemberian antibiotik, pembedaan, dan disertai istirahat cukup.
2. Prostatitis
Prostatitis adalah inflamasi atau infeksi pada kelenjar prostat.
Kondisi ini dapat diderita oleh pria-pria dewasa dari segala usia.
Prostatitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, yang bisa berasal dari infeksi saluran kemih atau dari penyakit menular seksual (PMS).
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Namun, pada beberapa kasus, penyebab prostatitis tidak bisa diketahui secara pasti.
Gejala prostatitis bervariasai, tapi pada umumnya yakni berupa:
3. Kanker prostat
Kanker prostat adalah kanker yang paling umum menyerang pria.
Menurut penelitian para ahli, 1 dari 8 bayi laki-laki yang lahir kemungkinan akan mengidap kanker prostat.
Sama seperti pada kebanyakan kasus kanker jenis lainnya, penyebab kanker prostat belum diketahui secara pasti.
Baca juga: 5 Manfaat Purwaceng selain Bisa Tingkatkan Kejantanan Pria
Tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pria terkena kanker prostat, yaitu usia, riwayat keluarga, dan obesitas.
Kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun saat stadium awal.
Tapi, kondisi itu bisa diketahui dengan pemeriksaan melalui rektum (colok dubur) maupun pemeriksaan prostate specific antigen (PSA) melalui darah, atau kombinasi keduanya.
Namun, pada stadium lanjut gejala kanker prostat dapat berupa:
Baca juga: Beredar 7 Cara Membesarkan Penis, Bagaimana Efek Sampingnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.