KOMPAS.com – Purwaceng adalah tanaman yang berasal dari dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah (Jateng).
Tanaman ini memang hanya tumbuh di wilayah pegunungan atau dataran tinggi.
Selain di Dieng, purwaceng dilaporkan tumbuh juga di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (Jabar) dan arena Pegunungan Bromo di Jawa Timur (Jatim).
Di beberapa tempat selain di Dieng, purwaceng bisa dikenal dengan nama atau sebutan lain.
Oleh sebab itu, purwaceng atau purwoceng lebih terkenal sebagai tanaman khas dataran tinggi Dieng.
Baca juga: 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
Purwaceng merupakan tanaman terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang, hanya pokok akar, daun dan tunas.
Tanaman ini memiliki daun majemuk, menyirip ganjil, tangkal silindris, masif, dengan panjang sekiar 5-30 cm dan berwarna hijau atau ungu.
Sementara itu, bunga purwaceng memiliki ciri majemuk, bentuk payung, kelopak kecil, berwarna hijau atau putih kehijauan, dan bagian mahkota berbagi 5, kecil, berwarna putih.
Sedangkan buah tanaman purwaceng berupa buah padi, bentuk bulat telur, panjang 1-2 mm, permukaan beralur, dan berwarna cokelat.
Hampir seluruh bagian tanaman purwaceng bisa dimanfaatkan. Namun, yang paling umum digunakan dari tanaman dengan nama ilmiah Pimpinella pruatjan L. ini adalah bagian akarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.