Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2020, 21:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan penis sakit atau nyeri pada penis, bisa berkisar dari yang ringan sampai yang berat.

Rasa sakit dapat terjadi saat istirahat, selama aktivitas seksual, maupun ketika buang air kecil (BAK).

Rasa sakit pada penis yang muncul bisa terjadi pada bagian pangkal, batang, kepala, dan bahkan kulup.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Penis Gatal

Sebagian pria yang mengalami sakit pada penis terkadang hanya butuh pertolongan sederhana di rumah, tapi sebagian pria lainnya bisa jadi memerlukan penanganan medis.

Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah ragam penyebab penis sakit yang perlu diwaspadai:

1. Penyakit Peyronie

Melansir Medical News Today, berbagai kondisi dapat menyebabkan nyeri pada penis.

Penyakit Peyronie terjadi ketika jaringan parut menciptakan plak yang menumpuk di bagian atas atau bawah penis.

Penyebab penyakit Peyronie masih belum jelas, tetapi dokter percaya itu akibat luka parut pada penis.

Jaringan parut mungkin disebabkan oleh penyakit autoimun atau cedera parah atau berulang pada penis.

Gejala penyakit Peyronie meliputi:

  • Disfungsi ereksi atau nyeri saat ereksi
  • Rasa sakit saat berhubungan seks
  • Penis bengkong
  • Benjolan di sisi penis
  • Penis menjadi lebih sempit atau lebih pendek dari biasanya

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Seseorang harus mengunjungi dokter jika mereka melihat gejala-gejala tersebut.

Penyakit Peyronie kadang-kadang bisa hilang tanpa pengobatan.

Namun, pada orang lain, penyakit Peyronie mungkin memerlukan:

  • Obat oral
  • Obat disuntikkan ke dalam plak
  • USG atau terapi radiasi untuk memecah jaringan parut dan mengurangi plak
  • Terapi gelombang kejut, yang menggunakan gelombang kejut listrik untuk memecah jaringan parut dan mengurangi plak

Jika gejalanya parah dan tidak membaik, seseorang mungkin memerlukan pembedahan.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (2): Bisa Sebesar Melon dan Jadi Kanker

2. Balanitis

Balanitis mengacu pada saat kepala penis meradang.

Peradangan ini lebih umum terjadi pada pria yang belum disunat, terutama jika mereka tidak membersihkan atau mengeringkan area di bawah kulup dengan benar.

Penyebab lain dari balanitis, termasuk:

  • Menggunakan sabun atau bahan kimia yang kuat pada penis
  • Diabetes
  • Kegemukan

Gejala balanitis meliputi:

  • Ruam
  • Membengkakan
  • Gatal
  • Rasa sakit

Jika seseorang tidak mencari pengobatan untuk balanitis, itu dapat menyebabkan phimosis atau fimosis.

Fimosis adalah kondisi di mana kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis sehingga sulit untuk ditarik ke bawah atau dibuka.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (3): Belum Ada Pengobatan Sempurna, tapi Vaksin Mahal

Pilihan pengobatan untuk balanitis meliputi:

  • Salep antibiotik, antijamur, atau antiseptik
  • Steroid topikal
  • Solusi astringent topikal

3. Priapisme

Priapisme menyebabkan ereksi berkepanjangan tanpa stimulasi seksual. Kondisi ini jelas bisa sangat menyakitkan bagi kaum pria.

Dalam beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui. Namun, dalam kasus-kasus lain, priapisme bisa merupakan akibat dari kondisi kesehatan lain.

Kondisi-kondisi ini mungkin termasuk trauma pada alat kelamin atau sumsum tulang belakang, penyakit sel sabit, atau kondisi kesehatan panggul.

Priapisme dapat menjadi kondisi medis yang serius, dan seseorang harus mencari bantuan medis jika mengalami ereksi yang berkepanjangan dan menyakitkan tanpa stimulasi seksual atau ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com