Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Bell's Palsy yang Sekilas Mirip Gejala Stroke

Kompas.com - 24/10/2020, 07:37 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Bell's palsy adalah kondisi yang membuat otot-otot di wajah mengalami kelumpuhan sementara.

Kondisi ini bisa terjadi saat saraf yang mengontrol otot wajah meradang, bengkak, atau tertekan.

Akibatnya, salah satu bagian wajah jadi terkulai, kaku, susah tersenyum, sampai sulit menutup mata.

Baca juga: Stres Dapat Menyebabkan Stroke, Kok Bisa?

Sekilas bell's palsy mirip gejala stroke yang membuat wajah penderita jadi asimetris atau tertarik.

Berikut penjelasan lebih lanjut gejala dan penyebab bell's palsy.

Gejala bell's palsy

Melansir Mayo Clinic, bell's palsy juga dikenal sebagai penyakit kelumpuhan wajah perifer akut.

Penyakit ini bisa menyerang semua orang, utamanya orang yang berumur antara 16-60 tahun.

Beberapa gejala bell's palsy yang khas di antaranya:

  • Salah satu sisi wajah mendadak lemah atau lumpuh total
  • Wajah terkulai sampai susah membuat ekspresi wajah seperti tersenyum
  • Susah menutup mata
  • Ngiler
  • Perot
  • Nyeri di sekitar rahang atau di sisi dalam telinga yang terserang bell's palsy
  • Salah satu telinga jadi lebih peka suara
  • Sakit kepala
  • Tidak peka rasa
  • Susah makan dan minum

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, bell's palsy dapat memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.

Baca juga: 10 Penyebab Stroke dan Faktor Risikonya

Penyebab bell's palsy

Dilansir dari Healthline, para ahli hingga kini belum mengetahui pasti penyebab bell's palsy.

Namun, bell's palsy terjadi saat saraf kranial ketujuh membengkak atau tertekan, sehingga sebagian wajah mengalami lemah atau lumpuh.

Penyebab pasti kerusakan saraf ini belum teridentifikasi.

Tapi, sejumlah peneliti menduga kemungkinan besar kondisi tersebut dipicu infeksi virus atau bakteri.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?

Virus atau bakteri yang disebut biang bell's palsy di antaranya:

  • Herpes simpleks
  • HIV yang bisa merusak sistem kekebalan
  • Sarcoidosis biang radang organ
  • Herpes zoster
  • Virus Epstein-Barr
  • Penyakit Lyme yang disebabkan infeksi bakteri dari kutu

Seseorang jadi lebih rentan terserang bell's palsy saat:

  • Hamil
  • Menderita diabetes
  • Punya infeksi paru-paru
  • Berasal dari keluarga penderita bell's palsy

Baca juga: Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?

Jika Anda mengalami gejala bell's palsy, segera periksakan diri ke dokter.

Hindari mendiagnosis bell's palsy sendiri. Karena gejala penyakitnya mirip stroke atau tumor otak.
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, MRI, sampai CT scan.

Gejala bell's palsy umumnya bersifat sementara dan bisa membaik dalam beberapa minggu.

Dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan sampai penderita pulih total.

Namun, ada juga orang yang mengalami gejala bell's palsy menetap atau seumur hidup.

Perawatan yang tepat dapat membantu mempercepat waktu pemulihan dan mencegah komplikasi penyakit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau