KOMPAS.com - Hilangnya keseimbangan seringkali terjadi karena adanya gangguan sinyal yang dikirim telinga ke otak.
Padahal, sinyal tersebut berfungsi untuk mengontrol keseimbangan dan kesadaran kita.
Ketika ada hal yang memengaruhi otak atau telinga bagian dalam, maka keseimbangan tubuh akan hilang.
Tak jarang, hal itu juga bisa menimbulkan sensasi berputar, badan terasa limbung, pusing, atau pening di kepala.
Baca juga: 4 Cara Mudah Turunkan Kolesterol Tanpa Obat
Ada berbagai hal yang bisa memicu hilangnya keseimbangan tubuh, berikut penyebabnya:
Stroke juga bisa ditandai dengan hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Selain itu, stroke juga seringkali ditandai dnegan gejala berikut:
Neuroma akustik, atau schwannoma vestibular, adalah tumor non-kanker yang menekan saraf telinga bagian dalam.
Kondisi tersebut memengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Neuroma akustik dapat membuat penderitanya merasa tidak stabil atau pusing dan menyebabkan gangguan pendengaran atau telinga berdenging.
Neuronitis vestibular adalah infeksi pada telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan pusing dan kehilangan keseimbangan.
Kondisi tersebut bisa terjadi ketika saraf vestibular di telinga bagian dalam terinfeksi atau meradang karena virus, seperti flu.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan karena mempengaruhi telinga bagian dalam atau penglihatan.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah keseimbangan antara lain:
Baca juga: Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini
Presinkop merupakan kondisi dimana kita seolah-olah merasa pingsan tetapi tidak kehilangan kesadaran.
Biasanya, hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, dari mengalami peristiwa stres hingga tekanan darah rendah.
Vertigo adalah gejala dari berbagai kondisi, dan sering kali disertai dengan hilangnya keseimbangan. Ada dua jenis utama vertigo:
- Vertigo perifer yang sering kali disebabkan oleh gangguan telinga bagian dalam, seperti infeksi telinga bagian dalam atau penyakit Ménière.
- Vertigo sentral yang dapat disebabkan oleh gangguan neurologis, seperti stroke atau multiple sclerosis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.