Hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah merupakan salah satu penyebab serangan jantung.
Kadar oksigen dalam darah dapat menurun karena keracunan karbon monoksida atau menurunnya fungsi paru-paru.
Dampaknya, jantung akan menerima darah minim oksigen, otot jantung rusak, serta memicu serangan jantung.
Baca juga: Kenali Jantung Berdebar Gejala Penyakit Jantung Takikardia
Melansir Harvard Health Publishing, bangun tidur bisa memicu serangan jantung. Tak pelak, banyak serangan jantung banyak terjadi di pagi hari.
Kondisi ini bisa dipengaruhi hormon stres yang disiapkan tubuh sesaat sebelum seseorang bangun tidur.
Hormon ini bertugas memberikan sinyal pada pembuluh darah agar jantung berdetak lebih cepat, menaikkan tekanan darah, agar tubuh bersiap bangun tidur.
Penyebab serangan jantung lainnya yakni aktivitas fisik berat seperti mengangkat beban terlalu berat, lari jarak jauh, kerja lembur minim jeda, dll.
Kendati aktivitas fisik berat bisa memicu serangan jantung, tapi bukan berarti Anda jadi punya alasan untuk setop berolahraga.
Faktanya, olahraga rutin sesuai kemampuan tubuh terbukti bisa mencegah penyakit jantung, termasuk serangan jantung.
Baca juga: Jenis dan Ciri-ciri Penyakit Jantung
Emosi dan marah juga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Menurut penelitian, marah bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung antara sembilan sampai 14 kali lipat lebih tinggi.
Para ahli mengungkapkan, marah bisa menyebabkan serangan jantung karena emosi ini bekerja mirip alat pacu jantung.
Sehingga, saat sedang emosi atau marah, ritme jantung seseorang jadi kacau dan tak beraturan.
Penelitian juga mengungkapkan, bencana alam dan perang bisa jadi penyebab serangan jantung.
Peristiwa tidak menyenangkan tersebut bisa memicu stres, tekanan darah melonjak tiba-tiba, jantung berdetak lebih kencang, sampai memicu serangan jantung.